Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tren Bersepeda di Tengah Pandemi Corona, Berikut Hal-hal yang Harus Diperhatikan

Selain mendapatkan manfaat kesehatan atau transportasi, bersepeda bagi sebagian orang dapat menjadi sarana rekreasi.

Meski demikian, terdapat sejumlah kriteria saat bersepeda agar bisa mendapatkan manfaat yang optimal. 

Dokter umum dr Wahyu Tri Kusprasetyo mengatakan, bersepeda yang ideal seperti durasi hingga jarak tempuh ditentukan dari tujuan bersepeda bagi masing-masing orang.

Jika orang berniat untuk diet dianjurkan selain tidak menumpu pada lutut, bersepeda harus dalam durasi yang mencukupi.

"Karena bersepeda bisa diperbandingkan dengan jogging atau sprint tapi membutuhkan durasi yang lama," kata Tri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/6/2020).

Ia menjelaskan, 3-4 durasi atau jarak bersepeda biasanya setara dengan intensitas atau jarak jogging dengan nilai yang sama.

Sementara dalam hal menjaga kebugaran, dapat dilakukan minimal dua jam dalam kondisi kecepatan yang stabil.

"Namun perlu diperhatikan kebutuhan tiap orang tetap berbeda," ujar dia.

Selain itu, perlu juga memastikan terpenuhinya kebutuhan cairan setelah olahraga, terutama di pagi atau siang hari.

"Biasanya bersepeda dianjurkan pada orang obesitas atau memiliki keluhan nyeri lutut akibat peradangan," tutur dia.

Penyakit tertentu

Lebih lanjut, Tri mengatakan bahwa orang dengan penyakit tertentu harus memperhatikan kebutuhan fisiknya, minimal terhidrasi yang cukup.

Terlebih, di tengah pandemi saat ini di mana wajib menggunakan masker yang dapat mengurangi efisiensi pernapasan.

"Sehingga olahraga bersepeda dengan intensitas tinggi tidak dianjurkan," tutur dia.  Misalnya, pada orang dengan asma sebaiknya menghindari allergen atau mengonsumsi obat sebelum bersepeda.

Tak hanya itu, tidak dianjurkan bersepeda dengan intensitas berat. "Untuk spesifik penyakit lainnya bisa konsultasi ke dokter," ujar Tri.

Ia menyampaikan, terutama bagi pria, bersepeda dalam durasi yang lama (lebih dari 4 jam) sebaiknya menggunakan sadel yang aman karena kemungkinan terjadi peningkatan suhu di sekitar daerah reproduksi yang dapat menurunkan produksi sel sperma.

Masker

Tri mengungkapkan, saat pandemi seperti ini dianjurkan untuk bersepeda dengan intensitas ringan hingga sedang dan tetap mengenakan masker.

"Intensitas ringan itu ketika olahraga kita masih bisa berbicara dan bernyanyi," ujar dia. 

Sementara intensitas sedang ditandai dengan masih dapat berbicara namun kesulitan untuk bernyanyi saat olahraga.

"Intinya tetap pakai masker, kecuali bersepedanya di dalam rumah (sepeda statis)," kata dia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/21/061700965/tren-bersepeda-di-tengah-pandemi-corona-berikut-hal-hal-yang-harus

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke