Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Proses Refund Dikeluhkan Lama, Berikut Penjelasan dari Traveloka...

KOMPAS.com - Akibat pandemi Covid-19, banyak orang terpaksa membatalkan rencana bepergian atau berwisata mereka. Tiket pesawat atau hotel yang sudah mereka pesan jauh-jauh hari akhirnya terpaksa dibatalkan.

Traveloka sebagai perusahaan travel yang menyediakan beragam kebutuhan perjalanan mulai dari tiket pesawat dan hotel juga tidak luput dari pembatalan pesanan yang dilakukan oleh penggunanya.

Namun, belakangan ini di media sosial Twitter, para pengguna jasa Traveloka di Indonesia mengeluhkan proses refund atau pengembalian dana tiket pesawat maupun hotel yang telah mereka batalkan.

Warganet mengeluhkan proses refund yang dianggap lama dan uang yang sudah mereka bayarkan tidak kunjung cair dan masuk ke rekening mereka.

Melalui keterangan resmi yang diterima oleh Kompas.com pada (8/6/2020) pihak Traveloka mengakui ada volume permintaan bantuan yang sangat tinggi dan tidak hanya diterima oleh Traveloka, tetapi juga diterima oleh para mitra mereka.

Hal ini yang menyebabkan terjadinya waktu tunggu yang lebih lama dibandingkan dengan situasi normal. 

Untuk mengatasi situasi ini, Traveloka telah melakukan berbagai upaya, seperti mengerahkan hampir separuh karyawannya untuk membantu tim Customer Care dan juga terus melakukan follow-up intensif kepada para mitra.

"Kami memahami bahwa saat ini masih terdapat pengguna yang proses refund-nya telah
disetujui dan masih menunggu pengembalian dana. Namun, perlu kami tekankan bahwa
kebijakan refund yang kami sampaikan kepada pengguna selalu mengacu pada prosedur
mitra, termasuk bentuk refund yang dikembalikan (seperti Travel Voucher), lama waktu
pengembalian refund, dan lain-lain," kata Andhini Putri, Head of Marketing, Transport, Traveloka. 

Andhini menyebut bahwa perjalanan pengembalian dana hingga ke tangan pengguna cukup panjang dan melibatkan banyak pihak.

Selain itu mekanisme refund yang digunakan, khususnya untuk sektor transportasi udara, tidak melibatkan pertukaran uang tunai yang dapat dengan mudah dialihtangankan dari satu pihak ke pihak lainnya.

Pemasukan sangat minim

Tantangan lain yang harus dihadapi selama masa pandemi Covid-19 adalah pemasukan yang sangat minim atau hampir tidak ada.

Namun, biaya operasional harian masih terus dibayarkan, sehingga berdampak pada arus kas masing-masing mitra maupun Traveloka, yang tentu saja juga mempengaruhi pengembalian dana konsumen.

"Untuk itu, saat ini upaya paling maksimal yang dapat kami lakukan adalah berkoordinasi
secara konsisten dengan para mitra, di saat yang bersamaan juga terus menyelesaikan
permintaan pengguna yang hingga kini masih menjadi prioritas dan fokus utama kami," jelas Andhini.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/09/092700265/proses-refund-dikeluhkan-lama-berikut-penjelasan-dari-traveloka-

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke