Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal KRI Soeharso, Kapal untuk Evakuasi WNI di World Dream

KOMPAS.com - Besok, Rabu (26/02/2020) Kapal KRI dr. Soeharso direncanakan dikirim pemerintah Indonesia untuk menjemput 188 WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) World Dream di Selat Durian, Riau. 

Nantinya mereka akan dievakuasi ke Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Seribu, DKI Jakarta.

Lantas, apakah itu Kapal KRI dr. Soeharso yang digunakan untuk mengevakuasi WNI dari kapal World Dream?

Mengenal Kapal KRI dr. Soeharso 

Mengutip dari Harian Kompas Sabtu (21/09/2013) Kapal KRI dr. Soeharso memiliki panjang 122 meter, bobot isi 16.000 ton serta berat kosong 11.394 ton. 

Melansir dari Website Dinkes Surabaya kapal ini mampu mengangkut 3000 penumpang dan 400 awak kapal.

Kapal KRI dr. Soeharso merupakan satu-satunya jenis kapal rumah sakit di Indonesia.

Meski KRI dr. Soeharso adalah Kapal Rumah Sakit, namun kapal ini tetap dilengkapi dengan persenjataan.

Di antaranya adalah meriam bofors SAK 40 mm L/70 1 pucuk, 2 pucuk Kanon Penangkis Serangan Udara (PSU) serta 2 buah senapan mesin 12,7 mm.

Kapal ini merupakan kapal yang dulunya bernama KRI tanjung Dapele 972. Kapal tersebut diberi nama dr. Soeharso - 990 diambil dari nama dokter yang berjasa dalam kemerdekaan RI.

Awalnya kapal ini berjenis kapal Bantu Angkut Personel (BAP) di bawah jajaran organik Satuan Kapal Amphibi Komando Armada Timur, hingga kemudian menjadi kapal Bantu Rumah Sakit (BRS).

Semasa terjadi bencana besar seperti tsunami, kapal ini tak pernah absen untuk turun tangan.

Namun ketika masa tenang, kapal ini merupakan salah satu tulang punggung pelayanan medis di wilayah terpencil.

Baik KRI dr. Soeharso maupun kapal sejenis lain adalah bagian penting peran nontempur TNI di masyarakat untuk menghadirkan eksistensi pemerintah di daerah-daerah perbatasan sebagai pengayom masyarakat.

Sepak Terjang KRI dr. Soeharso 

Sudah banyak catatan sepak terjang kapal ini. Di antaranya pada gempa-tsunami di Sulawesi Tengah di mana kapal ini membantu para korban dalam hal perawatan maupun operasi patah tulang.

Pada (28/10/2010) Harian Kompas pernah mencatat, kapal ini membawa tenaga medis dan logistik untuk pemulihan korban banjir bandang.

Harian Kompas Senin (12/10/2009) juga pernah mencatat aksi kapal ini saat membantu korban akibat gempa di Padang pada (30/09/2009).

Saat itu, seorang korban bernama Bainar (82) yang kesulitan mendapat perawatan medis lantaran rumah sakit di Kota Padang rusak parah akhirnya dioperasi di kapal ini.

Kapal dr. Soeharso memang dirancang sebagai kapal bantu rumah sakit (BRS).

"Bila RS di darat rusak, KRI dr. Soeharso bisa membantu fungsi RS karena kapal ini didesain khusus sebagai RS," tutur Kepala Dinas Kesehatan Armada Timur Kolonel Laut (K) dr Arie Zakaria SpOT, FICS saat itu.

Fasilitas KRI dr. Soeharso

Kapal KRI dr. Soeharso merupakan rumah sakit apung yang setara dengan rumah sakit tipe B.

Di dalam kapal ini tersedia ruang rawat inap, unit gawat darurat (UGD), dan tiga kamar operasi lengkap dengan peralatan termasuk alat rontgen.

Untuk rawat jalan tersedia tujuh poliklinik yang mempunyai fungsi masing-masing seperti poliklinik anak, gigi, mata, THT (Telinga Hidung Tenggorokan) dan saraf.

Kapal KRI dr Soeharso juga dilengkapi dengan apotek dan kamar jenazah.

KRI dr Soeharso juga dilengkapi dengan satu landasan heli dengan hanggar yang bisa memuat dua helikopter.

Kapal ini tidak bisa berlayar dengan kecepatan tinggi, kecepatan maksimalnya adalah 13 knot.

Kapal juga dilengkapi dengan alat penstabil gerakan untuk mengurangi guncangan saat berlayar di laut lepas.

Pelayanan medis di kapal ini akan dihentikan sementara apabila gelombang mencapai ketinggian empat meter.

Kapal ini juga didesain untuk mandiri seperti halnya soal air bersih. Kapal dilengkapi penjernih air yang bisa mengubah air laut menjadi air tawar bersih untuk beragam kebutuhan.

Kebutuhan oksigen dan pendingin udara juga disediakan dari tabung oksigen yang penyimpanannya dipisah.

Kebutuhan operasional kap ini berdasarkan catatan Harian Kompas Senin (12/10/2009) menyedot biaya operasional hingga 200 juta per hari.

Kapal ini sendiri tiba di Indonesia pada tahun 2003. Namun kapal buatan Korea ini baru dioperasikan pada tahun 2007.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/25/153413665/mengenal-kri-soeharso-kapal-untuk-evakuasi-wni-di-world-dream

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke