Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Badai Kammuri Terjang Filipina, Ini Dampaknya di Indonesia

KOMPAS.com - Badai Kammuri dikabarkan tengah menerjang Fillipina pada pekan ini. Adanya badai ini juga mengganggu keberlangsungan pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games 2019.

Meski badai Kammuri sedang terjadi di Fillipina, apakah nantinya juga berdampak pada Indonesia?

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin menyampaikan bahwa badai Kammuri dapat berdampak secara tidak langsung terhadap Indonesia.

"Badai tropis Kammuri dapat berdampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," ujar Miming saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/12/2019).

Tinggi gelombang

Menurutnya, dampak secara tidak langsung yang dirasakan di wilayah Indonesia yakni adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia.

Ia menyampaikan bahwa tinggi gelombang dari eksistensi badai Kammuri di Laut China Selatan mencapai 1-2,5 meter di wilayah perairan utara Selat Karimata.

Sementara, tinggi gelombang juga dapat mencapai 2,5-4 meter pada perairan Natuna dan sekitarnya.

Atas adanya potensi tinggi gelombang yang tersebar di wilayah Indonesia, Miming mengungkapkan kejadian tersebut diprediksi masih terus berlangsung hingga 3 hari ke depan.

"Potensi gelombang tinggi ini diprediksi masih cukup signifikan hingga 3 hari ke depan," ujar Miming.

Kemudian, berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada 4 Desember 2019, Miming mengungkapkan bahwa badai Kammuri memiliki tekanan sebesar 992 hPa dan kecepatan angin maksimum mencapai 70 knot.

"Saat ini posisinya sudah berada di sekitar Laut China Selayan dengan titik pusat 14 derajat LU dan 117,7 derajat BT," kata dia.

Ia juga menjelaskan, badai tropis Kammuri bergerak ke arah barat hingga barat laut.

Adapun kondisi ini justru semakin menjauhi wilayah Filipina dan diprediksikan dalam 2-3 hari ke depan intensitasnya semakin melemah.

Selain itu, dampak secara tidak langsung dari badai Kammuri terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia adalah terdapat potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Kepulauan Riau, Batam, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.

Atas kejadian itu, Miming mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat.

"Masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat dan untuk selalu meng-update informasi dan peringatan dini cuaca dari BMKG," ujar Miming.

Untuk mengetahui informasi terkini seputar peringatan dini cuaca dari BMKG, masyarakat dapat mengakses pada laman bmkg.go.id dan media sosial @infoBMKG.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/12/04/121300865/badai-kammuri-terjang-filipina-ini-dampaknya-di-indonesia

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke