Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penumpang Alami Serangan Jantung, Garuda Alihkan Pendaratan

Informasi ini diterima Kompas.com dari VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan, Senin (16/9/2019) malam.

Hal ini terjadi pada Minggu (15/9/2019) beberapa saat setelah pesawat berangkat dari Denpasar pada pukul 19.30 waktu setempat, seorang kru pesawat menemukan salah satu penumpang dalam keadaan sesak napas.

Atas temuan itu, kru kabin langsung memberikan pertolongan pertama terhadap penumpang berusia 63 tahun yang duduk di kursi nomor 32H.

“Melihat kondisi penumpang yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, Pilot in Command (PIC) Captain Shazam Nizam Rassat, sesuai SOP kemudian memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan di Bandara Karratha untuk memastikan penumpang mendapatkan penanganan lebih lanjut,” kaya Ikhsan.

Setibanya di bandara, tim di bandara setempat langsung membawa penumpang ini ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan intensif, setelah terjalin koordinasi dengan awak pesawat sebelumnya.

Karena penanganan ini, kondisi penumpang saat ini dikabarkan telah membaik meski masih dalam masa pengawasan di rumah sakit.

Selanjutnya, ia melanjutkan penerbangan ke Perth hari ini, Senin (16/9/2019) pada pukul 15.00 waktu setempat dengan pendampingan dokter selama di udara.

“Garuda Indonesia berkomitmen untuk selalu mengedepankan aspek keselamatan para penumpang, adapun yang dilakukan oleh awak pesawat dalam proses penanganan penumpang yang sakit telah sesuai dengan tata laksana pertolongan pertama penumpang pesawat termasuk mekanisme persiapan medical assistance ketika pesawat mendarat,” ujar Ikhsan.

Adapun pesawat yang sempat mengalihkan pendaratannya itu, melanjutkan perjalanan menuju Perth di hari yang sama pada pukul 01.06 waktu setempat dan tiba pada pukul 01.25 waktu Perth.

https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/16/213640265/penumpang-alami-serangan-jantung-garuda-alihkan-pendaratan

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke