Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Perekonomian Mataram Kuno Tidak Bergantung pada Sektor Maritim

Kompas.com - 16/04/2024, 10:00 WIB
Ini Tanjung Tani,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Para pengrajin era Mataram Kuno mampu membuat keramik serta kerajinan dari logam dan batu.

Baca juga: Corak Agama Kerajaan Mataram Kuno

Aktivitas perdagangan Mataram Kuno terjadi di sekitar Sungai Bengawan Solo yang menjadi jalur utama transportasi.

Pada masa Raja Dyah Balitung, Mataram Kuno banyak membangun pusat perdagangan seperti pasar.

Pasar-pasar saat itu memiliki peran penting yang menjadi tempat bertemunya antara penjual dan pembeli pada hari pasaran saja.

Pasar tidak hanya memperdagangkan hasil bumi, tetapi juga memperdagangkan hasil kerajinan tangan dari para perajin.

Bahkan komoditas perdagangan, baik hasil bumi maupun hasil kerajinan tangan, saat itu sudah dikenai pajak.

Berdasarkan peninggalan sejarah, para sejarawan menduga bahwa perdagangan tidak hanya dilakukan antardesa atau antarwilayah, tetapi juga dengan pihak asing.

Pada relief Candi Borobudur peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, tertera beberapa kapal layar besar yang bercadik, yang jelas menggambarkan kapal dagang Indonesia.

Baca juga: 18 Candi Bercorak Buddha Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Dari prasasti juga diketahui bahwa pedagang asing dari daratan Asia Tenggara dan China pernah menetap di Jawa dalam waktu tertentu untuk keperluan dagang.

Meski telah mengenal perdagangan dengan pihak asing, bukan berarti Mataram Kuno menggantungkan perekonomiannya pada sektor maritim.

Kehidupan ekonomi Kerajaan Mataram Kuno utamanya tetap bergerak di bidang pertanian.

 

Referensi:

  • Naufal Raffi Arrazaq dan Saefur Rochmat. (2020). Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno Abad ke IX-X: Kajian Berdasarkan Prasasti dan Relief. Kemendikbud.go.id.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com