Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dharmawangsa, Raja Terakhir Mataram Kuno

Kompas.com - 25/10/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Dharmawangsa Teguh adalah raja terakhir Kerajaan Mataram Kuno.

Ia memerintah Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa Timur atau kerap disebut Kerajaan Medang, dari tahun 990 hingga 1017.

Dharmawangsa Teguh gugur pada 1017 dalam peristiwa Pralaya Medang, yakni serangan pasukan Wurawari yang meluluhlantakkan Kerajaan Mataram Kuno.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Kerajaan Mataram Kuno

Asal-usul Dharmawangsa

Dharmawangsa adalah cicit dari Mpu Sindok, yakni raja yang memindahkan ibu kota Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur pada awal abad ke-10.

Silsilah Dharmawangsa sebenarnya tidak diketahui secara jelas.

Menurut keterangan beberapa prasasti, ia diduga sebagai putra Makutawangsawarddhana (985–990).

Dalam Prasasti Pucangan, hanya disebutkan Makutawangsawarddhana mempunyai putri bernama Gunapriyadharmmapatni atau Mahendradatta, yang menikah dengan Udayana dari Bali.

Diduga, Dharmawangsa adalah saudara dari Gunapriyadharmmapatni. Nama Dharmawangsa baru muncul pada Kitab Wirataparwwa dari tahun 996.

Dalam kitab tersebut, disebut nama raja yang memerintah saat itu, yakni Dharmawangsa Teguh Anantawikrama.

Prasasti Sirah Keting dari tahun 1204 yang ditemukan di Ponorogo, menyebutkan nama asli Dharmawangsa, yakni Sang Apanji Wijayamertawarddhana.

Setelah menjadi raja, ia bergelar Sri Maharaja Isyana Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa.

Baca juga: Mpu Sindok, Raja yang Memindahkan Mataram Kuno ke Jawa Timur

Menyerang Kerajaan Sriwijaya

Karena kurangnya sumber sejarah, tidak banyak informasi yang diketahui dari masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh.

Informasi penting ditemukan dalam berita-berita China, yang menuliskan adanya serangan dari Jawa ke Kerajaan Sriwijaya, pada masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh, tepatnya pada 992.

Diduga, serangan itu dilakukan sebagai upaya Dharmawangsa Teguh meluaskan kekuasaannya sampai ke luar Pulau Jawa.

Namun, serangan itu belum mampu menggoyahkan kekuatan Kerajaan Sriwijaya.

Baca juga: Asal-usul Wangsa Isyana

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com