Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Pangeran Mangkubumi

Kompas.com - 19/02/2024, 15:22 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Hal itu membuat Mangkubumi marah dan dendam kepada Patih Pringgalaya.

Situasi kembali memanas setelah wilayah pesisir utara disewakan kepada VOC seharga 20.000 real tiap tahunnya.

Para bangsawan menilai keputusan Pakuwono II sangat merugikan.

Uang 20.000 dianggap terlalu sedikit dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh jika wilayah tersebut dikelola sendiri.

Dinobatkan sebagai raja

Pada akhir 1749, kondisi kesehatan Paku Buwono II terus memburuk hingga akhirnya wafat.

Kemudian, posisinya digantikan oleh Paku Buwono III.

Di sisi lain, pertarungan antara Pangeran Mangkubumi dan Sambernyawa semakin sengit.

Akibatnya, garis depan VOC terdesak dan pasukannya banyak yang tewas.

Dalam kurun waktu beberapa bulan, hampir seluruh wilayah Mataram dikuasai Pangeran Mangkubumi.

Hingga akhirnya, disepakatilah Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755, yang menandai pecahnya Kerajaan Mataram Islam.

Pangeran Mangkubumi kemudian dinobatkan sebagai raja pertama Kesultanan Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Referensi:

  • Kresna, Ardian. (2011). Sejarah Panjang Mataram. Jogjakarta: Diva Press
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com