Penyebab Munculnya Gerakan Bawah Tanah Semasa Pendudukan Jepang

KOMPAS.com - Pada masa penjajahan Jepang, para pejuang Indonesia ada yang melakukan perlawanan secara terang-terangan, ada pula yang melalui gerakan bawah tanah.

Salah satu tokoh gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang adalah Sutan Sjahrir.

Lantas, apa yang dimaksud dengan gerakan bawah tanah yang muncul pada masa pendudukan Jepang dan apa yang melatarbelakangi kemunculannya?

Baca juga: Gerakan Bawah Tanah pada Masa Pendudukan Jepang

Penyebab munculnya gerakan bawah tanah

Gerakan bawah tanah adalah perlawanan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh pejuang Indonesia pada masa pendudukan Jepang.

Istilah gerakan bawah tanah merujuk pada aksi rahasia yang tidak menjurus pada perlawanan bersenjata.

Pasalnya, tujuan gerakan bawah tanah adalah menggalang solidaritas di antara rakyat Indonesia dan memperteguh cita-cita perjuangan.

Faktor yang menyebabkan munculnya gerakan bawah tanah semasa Jepang adalah penjagaan pemerintah Jepang yang sangat ketat.

Oleh sebab itu, perlawanan gerakan bawah tanah bersifat rahasia, agar tidak dicurigai oleh pemerintah Jepang.

Baca juga: Siapa Tokoh Jepang yang Menjamin Keamanan Perumusan Teks Proklamasi?

Gerakan bawah tanah dipimpin oleh Sjahrir, yang mendapat dukungan dari sejumlah tokoh lain, seperti Cipto Mangunkusumo dan Amir Syarifudin.

Sutan Sjahrir melakukan gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang bersama teman-teman sekolahnya.

Setelah itu, dibentuklah sebuah kelompok gerakan bawah tanah yang dinamai Kelompok Sjahrir.

Selama menjalankan gerakan bawah tanah, Sjahrir menjalin hubungan dengan para pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang.

Salah satu contoh gerakan bawah tanah yang dilakukan Kelompok Sjahrir adalah menyadap siaran radio.

Gerak-gerik Sjahrir sempat dicurigai oleh Jepang. Guna menutup kecurigaan itu, ia bersedia mengajar di Asrama Indonesia Merdeka milik Angkatan Laut Jepang (Kaigun).

Selain Kelompok Sjahrir, ada pula kelompok Achmad Soebardjo dan kelompok Sukarni.