Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepercayaan Masyarakat Jawa Sebelum Masuknya Hindu Buddha

Kompas.com - 30/01/2024, 18:04 WIB
Endang Mulyani,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Sebelum agama Hindu Buddha muncul dan berkembang di Nusantara, masyarakat Jawa telah memiliki keyakinan dan kepercayaan sendiri.

Namun, kepercayaan tersebut mulai luntur dan bahkan akhirnya menghilang atau mengalami asimilasi dengan ritual-ritual ajaran agama baru.

Dalam perkembangan sejarahnya, masyarakat Jawa menunjukkan sifat-sifatnya yang unik.

Salah satunya adalah kemampuan menerima terhadap hal-hal dan budaya baru yang berasal dari luar, termasuk dalam hal agama.

Sejak awal, masyarakat Jawa telah menunjukkan sikap keterbukaannya sehingga agama-agama dari luar, seperti Hindu dan Buddha, dapat diterima.

Lantas, bagaimana sistem kepercayaan masyarakat Jawa sebelum kedatangan Hindu Buddha?

Sistem kepercayaan masyarakat Jawa

Animisme dan dinamisme diyakini sebagai bentuk dari kepercayaan serta keyakinan yang telah dikenal oleh masyarakat Jawa pada era sebelum kedatangan Hindu Buddha.

Animisme adalah bentuk religi yang berdasarkan pada kepercayaan bahwa alam semesta merupakan tempat berdiamnya berbagai macam roh.

Kepercayaan itu kemudian melahirkan aktivitas-aktivitas keagamaan tertentu untuk memuja roh-roh yang diyakini mendiami alam di sekitar.

Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Masyarakat Jawa pra-Hindu Buddha sejak lama telah memercayai anismisme.

Mereka percaya bahwa gunung, pohon, sungai-sungai, lautan, sawah, dan ladang merupakan benda-benda tempat bersemayamnya para roh.

Karena keyakinan itu, mereka merasa perlu untuk melakukan pemujaan dan ritual-ritual tertentu dengan tujuan agar roh-roh tersebut merasa senang sehingga memberikan perlindungan.

Sementara itu, dinamisme adalah bentuk keyakinan yang berdasarkan kepercayaan terhadap kekuatan-kekuatan supranatural atau mistis.

Sama halnya dengan animisme, kepercayaan masyarakat terhadap kekuatan supranatural tersebut melahirkan bentuk ritual atau aktivitas keagamaan tertentu.

Ada pula sumber manyatakan bahwa dinamisme adalah kepercayaan kepada suatu daya kekuatan atau kekuasaan magis yang dianggap halus atau berjasad serta dapat dimiliki atau tidak dimiliki oleh benda, binatang, dan manusia.

Konon, istilah dinamisme berasal dari bahasa Yunani, dynamis, yang berarti kekuatan, kekuasaan dan khasiat-khasiat.

Baca juga: Kepercayaan Dinamisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com