Bagaimana Cara Islam Masuk ke Tanah Jawa?

KOMPAS.COM - Ketika Islam memasuki Tanah Jawa, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para ulama.

Salah satu tantangan terbesar dalam proses masuknya Islam ke Jawa ialah kenyataan bahwa masyarakatnya sudah terlebih dahulu memiliki agama.

Kala itu, Hindu menjadi agama mayoritas yang dianut masyarakat Jawa. Agama Hindu juga telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, masih terdapat pengikut ajaran Buddha serta penganut kepercayaan animisme dan dinamisme.

Sebagian dari tradisi-tradisi Hindu-Buddha serta kepercayaan animisme dan dinamisme tersebut masih dipertahankan masyarakat Jawa meskipun mereka sudah menganut Islam.

Hal ini lantas memunculkan istilah Kejawen dalam budaya masyarakat Jawa.

Lantas, bagaimana cara agar Islam masuk ke Tanah Jawa?

Terdapat beberapa cara Islam masuk dan diterima di Tanah Jawa, yakni:

• Mendekati dengan cara yang santun.
• Tetap mempertahankan tradisi yang ada.
• Lebih banyak menekankan aspek tasawuf.

Berikut ini penjelasannya:

Mendekati dengan cara yang santun

Dalam upaya untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat Jawa yang mayoritas telah menganut agama Hindu-Buddha, para ulama memilih untuk tidak mengambil sikap konfrontatif, frontal, dan radikal.

Baca juga: Kepercayaan Animisme: Pengertian, Sejarah, dan Contohnya

Para ulama memilih menggunakan cara-cara yang santun untuk mendekati masyarakat Jawa.

Melalui cara ini, sebagian masyarakat Jawa kemudian menjadi lebih tertarik untuk mengenal ajaran agama Islam.

Dengan begitu, agama Islam dapat masuk dan diterima dalam kehidupan masyarakat Jawa. 

Tetap mempertahankan tradisi yang ada

Salah satu cara yang ditempuh para ulama untuk mempermudah masuknya Islam di Tanah Jawa adalah melalui budaya dan tradisi.

Para ulama tetap mempertahankan tradisi dan ritual Hindu-Buddha yang dianut masyarakat Jawa, tetapi mengganti isinya dengan nilai-nilai Islam.