Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Islamisasi Melalui Jalur Pernikahan

Kompas.com - 11/11/2022, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Untuk memperluas dan menyebarkan ajaran agama Islam, ada beberapa strategi dakwah yang dilakukan oleh para ulama.

Salah satu saluran penyebaran agama Islam adalah melalui jalur perkawinan atau pernikahan.

Saluran pernikahan dianggap sebagai salah satu cara yang mudah dan efektif dalam Islamisasi di Nusantara.

Penyebaran Islam melalui jalur pernikahan banyak dilakukan oleh para pedagang Islam dengan kaum perempuan pribumi, mulai dari kalangan bangsawan hingga anggota kerajaan.

Lalu, apa pengaruh Islamisasi melalui jalur pernikahan?

Baca juga: Mengapa Islam Masuk Indonesia Pertama Kali Melalui Sumatera Bagian Utara?

Banyak keluarga kerajaan memeluk Islam

Pernikahan merupakan salah satu saluran penyebaran agama Islam yang paling efektif.

Adapun pengaruh Islamisasi melalui jalur pernikahan adalah banyak keluarga kerajaan yang memeluk agama Islam.

Beberapa sejarawan menyebutkan Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui jalur perdagangan.

Para pedagang Islam yang tinggal di Nusantara ini kemudian menikah dengan perempuan-perempuan pribumi, baik dari kalangan biasa maupun bangsawan.

Hal ini tentu membawa dampak positif terhadap penyebaran agama Islam.

Para pedagang yang menikahi para perempuan pribumi akan mensyaratkan mereka untuk lebih dulu memeluk agama Islam.

Setelah itu, anak-anak hasil pernikahan mereka juga nantinya akan cenderung memeluk agama Islam.

Alhasil, komunitas Islam pun lambat laun akan semakin meluas.

Baca juga: Strategi Dakwah Penyebaran Islam di Nusantara dalam Bidang Pendidikan

Jalur pernikahan akan lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja, karena raja atau bangsawan dapat mempercepat proses Islamisasi.

Mereka disebut-sebut lebih mudah memengaruhi istana untuk mendukung penyebaran Islam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com