KOMPAS.com - Penjara Banceuy merupakan sebuah penjara yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat.
Dalam sejarahnya, penjara ini pernah menjadi tempat tahanan beberapa tokoh penting, salah satunya adalah presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Soekarno ditahan di Penjara Banceuy selama kurang lebih delapan bulan sejak 1929 setelah ditangkap oleh Belanda akibat pergerakannya dalam Partai Nasional Indonesia (PNI).
Lalu, bagaimana sejarah Penjara Banceuy?
Baca juga: Soebandrio, Loyalis Soekarno yang Habiskan 29 Tahun di Penjara
Penjara Banceuy terletak di Jalan Banceuy, sekitar 500 meter sebelah barat Museum KAA, Bandung, Jawa Barat.
Penjara ini pertama kali dibangun oleh pemerintah Belanda pada 1877, yang awalnya diperuntukkan untuk tahanan politik tingkat rendah dan para pelaku kriminal.
Penjara Banceuy terdiri dari dua macam sel, yaitu sel untuk tahanan politik di lantai atas dan sel untuk tahanan rakyat jelata di lantai bawah.
Sel penjaranya sendiri berukuran 1,5 x 2,5 meter.
Pada masa pergerakan nasional, Soekarno ditangkap oleh pemerintah Belanda pada 9 Desember 1929 karena aktivitas politiknya di Partai Nasional Indonesia (PNI)
Tidak hanya Soekarno, tiga tokoh pergerakan nasional lainnya, yaitu Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata juga ikut ditangkap.
Tanpa bukti kuat, Soekarno dituduh mengambil bagian dalam sebuah organisasi yang bertujuan untuk menjalankan kejahatan serta menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda.
Setelah ditangkap, Soekarno, Gatot, Maskun, dan Supriadinata lebih dulu ditahan di penjara Wirogunan, Yogyakarta.
Kemudian mereka diangkut menggunakan kereta api untuk dipindahkan ke Penjara Banceuy, Bandung, Jawa Barat.
Saat masuk penjara, rambut Soekarno dipotong pendek hingga nyaris gundul.
Selain itu, ia juga diharuskan berganti pakaian mengenakan seragam tahanan berwarna biru dengan nomor di punggung.