Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Negara-Negara Arab Tidak Membantu Palestina?

Kompas.com - 18/11/2023, 15:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Terlebih, banyak ketidakstabilan di dunia Arab akibat peperangan lain, termasuk di antaranya konflik Irak-Iran, invasi Irak ke Kuwait, Perang Teluk yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), serta berbagai perang saudara setelah peristiwa Arab Spring (2011).

Sebenarnya, para pemimpin negara Arab umumnya tidak suka dengan Israel, tetapi mereka juga acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat Palestina.

Kurangnya persatuan dunia Arab membuka jalan bagi para kekuatan regional seperti Iran dan Turki, untuk memperluas pengaruh mereka sendiri, yang semakin mengancam keutuhan negara Arab.

Pengaruh Iran yang semakin besar dan kebijakan-kebijakannya yang kontroversial di sejumlah negara Arab mendorong sejumlah rezim untuk mencari sokongan yang lebih besar dari Amerika Serikat.

Sebagai bayarannya, mereka harus menormalisasi hubungannya dengan Israel, sekutu dekat AS.

Itulah mengapa, sejumlah pihak di Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab, justru menyalahkan Hamas yang didukung oleh Iran, sebagai pihak yang mendatangkan penderitaan bagi rakyat Palestina.

Baca juga: Hubungan Hizbullah dan Hamas

Meski publik Arab tetap gencar menyatakan dukungannya kepada rakyat Palestina, advokasi bagi perjuangan Palestina semakin sempit.

Ketidaksepakatan di antara negara-negara Arab dalam hal konflik Israel-Palestina semata-mata agar kepentingan politik dan ekonomi mereka bersama AS tetap langgeng.

Kendati kecaman atas kekejaman Israel terhadap warga sipil Palestina telah dilayangkan, negara-negara Arab secara blak-blakan menolak menerima pengungsi dari Palestina.

Mesir, satu-satunya negara Arab yang berbagi perbatasan dengan Jalur Gaza, dan Yordania, yang terletak di sebelah Tepi Barat, telah memperingatkan agar warga Palestina tidak dipaksa meninggalkan tanah mereka.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa penting bagi rakyat Palestina untuk tetap teguh dan berdiri di tanah mereka.

Apabila diizinkan mengungsi ke Mesir dan para militan melancarkan serangan dari Sinai, perjanjian damai antara Mesir dan Israel yang sudah berjalan selama 40 tahun bisa hancur.

Senada dengan Raja Abdullah dari Yordania, yang menyerukan untuk mencegah meluasnya krisis Israel-Palestina ke negara-negara tetangga dan memperburuk masalah dengan pengungsi.

Singkatnya, negara-negara Arab tidak menerima pengungsi dari Palestina.

Baca juga: Deklarasi Balfour, Awal Pendudukan Zionis di Palestina

Namun, mereka melakukan berbagai cara untuk mencegah agar warga Palestina tidak diusir lagi oleh Israel dari tanah mereka sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com