KOMPAS.com - Hizbullah dan Hamas merupakan dua kelompok bersenjata yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat (AS), dan sekutu-sekutunya.
Menyusul serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, keadaan di perbatasan Israel dan Lebanon yang dijaga oleh Hizbullah turut memanas.
Tujuan Hamas dan Hizbullah memang sama, yakni memerangi Israel.
Lantas, apa sebenarnya hubungan Hizbullah dengan Hamas?
Baca juga: Hizbullah, Musuh Bebuyutan Israel Asal Lebanon
Hezbollah atau Hizbullah adalah kelompok paramiliter yang paling berpegaruh di Lebanon.
Hizbullah didirikan pada 1982 oleh kelompok bersenjata Muslim Syiah dengan tujuan utama melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.
Lima tahun kemudian, di Palestina berdiri sayap politik Ikhwanul Muslimin yang beraliran Sunni, dinamai Harakah al-Muqawamah al-Islamiyyah atau Hamas.
Hamas didirikan pada 1987 setelah pecah perlawanan Palestina melawan pendudukan Israel di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur.
Hamas secara politik menguasai Jalur Gaza setelah memenangkan pemilu pada 2006.
Hizbullah dan Hamas sama-sama didirikan untuk memerangi Israel, dan sama-sama disokong oleh Iran.
Di luar tujuan itu, Hizbullah dan Hamas adalah dua entitas berbeda yang mempunyai cita-cita masing-masing.
Baca juga: Siapa itu Kelompok Hamas?
Hamas melawan Israel demi kemerdekaan negara Palestina, sementara Hizbullah mengikuti visi Iran yang lebih luas.
Iran diketahui kerap memberi bantuan moril dan materiil kepada gerakan-gerakan Islam, seperti Hamas dan Hizbullah contohnya.
Dukungan Iran untuk Hamas dan Hizbullah berkaitan dengan ambisi Iran memperluas pengaruhnya di Timur Tengah dalam konteks pertarungan besarnya dengan AS dan Israel.
Namun, dukungan Iran kepada Hizbullah terbilang lebih spesial dibandingkan dengan gerakan-gerakan Islam lainnya.