Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abdul Wahab Saleh, Juru Foto Peristiwa Pertempuran di Surabaya

Kompas.com - 13/11/2023, 20:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.id

KOMPAS.com - Nama Abdul Wahab Saleh tidak sepopuler jajaran tokoh yang berperan penting dalam pertempuran yang terjadi di Surabaya seperti Bung Tomo dan Gubernur Suryo.

Padahal tanpanya, generasi penerus Indonesia mungkin tidak bisa menyaksikan aksi heroik para pejuang pada masa pertempuran kemerdekaan di Surabaya.

Abdul Wahab Saleh adalah sosok juru foto yang mengabadikan berbagai peristiwa seputar Pertempuran Surabaya yang berlangsung sejak September hingga awal Desember 1945.

Salah satu peristiwa bersejarah di Surabaya yang berhasil dipotret oleh Abdul Wahab Saleh adalah perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada 19 September 1945.

Tidak hanya bertugas di Surabaya, Abdul Wahab Saleh juga meliput perjuangan para gerilyawan dan tokoh diplomasi di sejumlah daerah.

Sayangnya, nama Abdul Wahab Saleh seakan tenggelam karena ia menjual hak cipta foto-fotonya akibat masalah ekonomi.

Baca juga: Mayjen Sungkono: Biografi dan Perannya dalam Pertempuran Surabaya

Bercita-cita menjadi jurnalis

Melansir Kompas.id, Abdul Wahab Saleh lahir di Surabaya pada 23 April 1923.

Ia berasal dari keluarga santri yang tinggal di kawasan Ampel, Surabaya.

Lulus dari pesantren, Saleh menjadi guru madrasah. Pada masa itu, ia mulai belajar memotret secara otodidak.

Sejak kecil, Saleh gemar membaca dan memang bercita-cita menjadi jurnalis.

Cita-citanya perlahan tercapai saat ia diterima sebagai juru foto di kantor berita Domei.

Di kantor inilah, Saleh menjadi rekan kerja Sutomo, atau akrab dipanggil Bung Tomo.

Baca juga: Peran Gubernur Suryo dalam Pertempuran Surabaya

Kiprah sebagai pewarta foto

Karier Abdul Wahab Saleh di Domei berhenti seiring menyerahnya Jepang kepada Sekutu dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Bekas wartawan Domei, termasuk Bung Tomo, kemudian mendirikan Kantor Berita Indonesia (KBI) pada 1 September 1945, yang berkantor di Jalan Tunjungan Nomor 100, Surabaya.

Saleh pun ikut bergabung ke KBI, sebelum akhirnya dilebur menjadi bagian kantor berita Antara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com