Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Gubernur Suryo dalam Pertempuran Surabaya

Kompas.com - 07/11/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Pasukan Sekutu tidak hanya diboncengi pasukan Belanda, tetapi juga melakukan penyerangan, menguasai gedung-gedung penting, melakukan patroli keliling Kota Surabaya, dan membebaskan tahanan Belanda yang dipenjara oleh Indonesia.

Tindakan-tindakan itulah yang menimbulkan kontak senjata pada 27 Oktober 1945.

Dalam kapasitasnya sebagai gubernur Jawa Timur, Gubernur Suryo sempat berunding dengan pihak Sekutu, tetapi tidak mencapai kesepakatan yang mengikat.

Situasi memanas setelah AWS Mallaby tewas ditembak pejuang Surabaya pada 30 Oktober 1945.

Baca juga: AWS Mallaby, Tokoh Penting di Balik Peristiwa 10 November

Pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh, mengeluarkan ultimatum pada 9 November 1945.

Ultimatum itu berisi perintah kepada arek-arek Surabaya agar menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan.

Apabila tidak dipatuhi, Sekutu mengancam akan menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara.

Selain itu, semua tokoh dan para pemuda di Surabaya harus menyerahkan diri selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan.

Mendengar ultimatum tersebut, Gubernur Suryo sebagai pimpinan tertinggi di Jawa Timur, mendeklarasikan bahwa Surabaya harus dipertahankan.

Gubernur Suryo, yang telah berunding dengan para pejuang di Surabaya, dengan keras menolak tunduk kepada ultimatum Sekutu.

Pada 9 November 1945 pukul 23.00 WIB, Gubernur Suryo berpidato melalui Radio Surabaya yang terletak di bekas Gedung NIROM di Jalan Embong Malang No. 87, Surabaya.

Baca juga: Insiden Hotel Yamato, Perobekan Bendera Belanda di Surabaya

Lewat pidatonya yang dikenal dengan judul Komando Keramat Soerjo itu, Gubernur Suryo menyerukan kepada arek-arek Suroboyo untuk melawan pasukan Sekutu demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran di Surabaya dipimpin oleh Gubernur Suryo, yang menyatakan akan melawan Sekutu sampai titik darah penghabisan.

Seruan Gubernur Suryo pun segera ditanggapi oleh para pejuang di Surabaya.

Secara umum, berikut ini peran Gubernur Suryo dalam Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945.

  • Berunding dengan pihak Sekutu
  • Menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat di Jakarta untuk meminta bantuan
  • Membacakan Komando Keramat Soerjo
  • Pemimpin Pertempuran Surabaya

Atas jasa-jasanya bagi kemerdekaan Indonesia, Gubernur Suryo telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 1964.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com