Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendrik de Kock, Pemimpin Belanda pada Perang Diponegoro

Kompas.com - 18/10/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

Kegagalan Jenderal de Kock dalam menumpas pemberontakan Pangeran Diponegoro pun mendapat kritik dari para residen Belanda, karena sangat merugikan dari segi psikologis, politis, dan ekonomis.

Operasi Jenderal de Kock mulai membuahkan hasil setelah menerapkan strategi Benteng Stelsel dan memperdaya Pangeran Diponegoro.

Baca juga: Benteng Stelsel, Taktik Belanda untuk Kalahkan Pangeran Diponegoro

Perang Diponegoro dapat diakhiri setelah Jenderal de Kock mengaku ingin berdamai.

Termakan bujukan Jenderal de Kock, Pangeran Diponegoro berhasil ditangkap di Magelang, kemudian diasingkan.

Pangeran Diponegoro diasingkan di Manado, sebelum akhirnya dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar hingga akhir hayatnya.

Kembali ke Belanda

Selama empat tahun, Jenderal de Kock melakukan berbagai cara untuk mematahkan kekuatan Pangeran Diponegoro.

Biaya yang dikeluarkan untuk operasi-operasi yang dilancarkan bahkan membuat Belanda mengalami krisis ekonomi.

Setelah menangkap Pangeran Diponegoro pada Maret 1830, Jenderal de Kock mengundurkan diri dari jabatannya.

Baca juga: Siapakah Nama Asli Pangeran Diponegoro?

Di tahun yang sama, Jenderal de Kock kembali ke Belanda dan diangkat menjadi panglima tertinggi pasukan untuk meredam perlawanan rakyat Belgia.

Atas jasa-jasanya, Raja Willem I memberinya gelar Baron de Kock pada 1835.

Setelah itu, Jenderal de Kock menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Belanda dari 1 Desember 1836 hingga 1 Juni 1841, kemudian menjadi Menteri Negara dari 1841 hingga 1845.

Jenderal de Kock meninggal di Den Haag, Belada, pada 12 April 1845 dalam usia 65 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com