Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melacak Jejak Konflik Israel dan Hamas

Kompas.com - 12/10/2023, 12:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Ini menjadi pernyataan perang perdana Israel setelah lebih dari 50 tahun sejak Perang Yom Kippur pada 1973.

Pernyataan perang ini berarti bahwa militer Israel mendapatkan izin untuk mobilisasi kekuatan secara signifikan.

Unit tank telah dikirim ke selatan, memicu spekulasi bahwa Israel mungkin akan mengirim pasukan darat ke Gaza.

Sementara itu, perbatasan di utara diperkuat dan pasukan Israel masih berupaya mengusir kelompok Hamas dari beberapa komunitas yang disusupi di selatan pada Minggu, 8 Oktober 2023.

Pesawat jet Israel melancarkan serangan udara di Gaza. Menurut militer Israel, serangan ini telah menghancurkan pusat-pusat yang dikuasai militan Hamas.

Pejabat Palestina menyatakan bahwa sebuah rumah sakit, bersama dengan bangunan bertingkat, rumah-rumah, dan sebuah masjid, telah menjadi sasaran.

Hingga Minggu, 8 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 413 warga Palestina tewas, sebagian besar di dalam wilayah Israel.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Perang Hamas-Israel Capai 1.100 Orang

Rangkaian konflik antara Hamas dan Israel

Sebelum serangan terakhir pada Oktober 2023, konflik antara kelompok Hamas dan Israel telah melibatkan sejumlah perang bersenjata yang menyebabkan kerugian besar di kedua belah pihak.

Berikut ini kronologi konflik Hamas dan Israel:

Kemunculan Hamas

Sejarah konflik ini dimulai pada 1987, ketika Hamas didirikan selama perlawanan pertama Palestina yang juga dikenal sebagai intifada.

Kelompok ini muncul sebagai hasil dari kolaborasi antara Ikhwanul Muslimin (IM) dan faksi agama dari Palestine Liberation Organization (PLO).

Akan tetapi, pada 1988, konflik muncul dalam tubuh organisasi ketika Hamas menyatakan bahwa Palestina adalah tanah air Islam yang tidak boleh jatuh ke tangan negara non-Muslim, dan mengutuk kendali Israel atas wilayah tersebut.

Berbeda dengan PLO, Hamas menolak eksistensi Israel sebagai sebuah negara. Mereka mendukung pembentukan negara Palestina dengan batas wilayah pada 1967.

Sikap keras Hamas terhadap kesepakatan perdamaian Oslo pada pertengahan 1990-an memperdalam konflik dan menyebabkan pemisahan antara kedua organisasi.

Hamas bersama dengan sayap militernya yang dikenal sebagai Brigade Al Qassam, bersumpah untuk melawan Israel secara bersenjata dan membentuk negara Islam Palestina.

Hamas merebut Gaza

Sejak 2006, konflik semakin meruncing dengan Hamas merusak tembok pemisah tinggi yang dibangun oleh Israel di perbatasan untuk mengisolasi Gaza.

Tindakan ini disertai dengan pengiriman pasukan ke permukiman ilegal Israel di Gaza.

Pada 2007, pasukan Hamas memenangi perang melawan pasukan Fatah dan berhasil mengambil alih kendali di Jalur Gaza.

Meskipun Israel menarik diri dari Gaza pada tahun yang sama, pembentukan permukiman Yahudi oleh Israel di Tepi Barat tetap menjadi sumber ketegangan.

Konflik terus berlanjut dengan serangkaian peristiwa dan negosiasi yang rumit dalam tahun-tahun berikutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com