Sedangkan badan intelijen Uni Soviet yang paling terkenal pada masa Perang Dingin adalah KGB dan GRU.
Selain itu, satu hal yang mencolok pada saat Perang Dingin adalah persaingan dalam penyebaran ideologi.
Perang Dingin identik dengan perkembangan ideologi karena pihak yang bersitegang, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, berbeda ideologi dan saling menyebarkan pengaruhnya.
Bentuk-bentuk Perang Dingin dalam bidang militer adalah pembentukan pakta pertahanan dan perang proksi.
Perang Dingin memicu lahirnya NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan Pakta Warsawa.
NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah organisasi militer internasional yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, 27 negara Eropa, dan satu negara Eurasia.
Baca juga: Sejarah KGB, Badan Intelijen Uni Soviet Era Perang Dingin
NATO didirikan pada 4 April 1949 oleh AS dan sekutu-sekutunya guna membendung pengaruh Uni Soviet di Eropa.
Uni Soviet merespons pembentukan NATO dengan mendirikan Pakta Warsawa yang beranggotakan negara-negara komunis di Eropa Tengah dan Timur.
Secara khusus, pembentukan pakta pertahanan tandingan ini dipicu oleh bergabungnya Jerman Barat ke dalam NATO melalui ratifikasi Perjanjian Paris.
Selain itu, bentuk Perang Dingin di bidang militer adalah perang proksi, di mana Pemerintah AS mendukung pemberontakan anti-komunis dan gerakan sayap kanan di seluruh dunia, sedangkan Uni Soviet mendanai partai dan revolusi sayap kiri di seluruh dunia.
Dalam Perang Saudara Vietnam contohnya, AS mendukung Vietnam Selatan dengan mengirimkan bantuan-bantuan militer, sedangkan Uni Soviet memberi dukungan Vietnam Utara.
Baca juga: Mengapa Beberapa Negara Lain Terlibat dalam Perang Vietnam?
Pada masa Perang Dingin, terjadi persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya di bidang persenjataan dan teknologi luar angkasa.
Persaingan AS dan Uni Soviet di dunia persenjataan mencakup pembuatan senjata atom dan bom nuklir.
Semasa Perang Dunia II, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Soviet sama-sama memulai proyek pembuatan bom atom.
Tidak lama kemudian, Inggris bergabung dengan program pengembangan nuklir AS yang dikenal sebagai Proyek Manhattan.
Saat itu, program nuklir Uni Soviet masih terbilang santai. Berbeda dengan Inggris dan AS yang takut akan didului Jerman.
Pada masa Perang Dingin, secara khusus para pejabat Amerika mendorong pengembangan senjata atom seperti yang mengakhiri Perang Dunia II.
Pada 1952, Amerika Serikat menguji "superbomb" hidrogen yang dapat menimbulkan kerusakan mahadahsyat, yang diikuti oleh Uni Soviet pada tahun berikutnya.
Baca juga: Proyek Manhattan, Program Rahasia di Balik Bom Hiroshima dan Nagasaki
Empat tahun kemudian, AS dan Soviet sama-sama menguji rudal balistik antarbenua pertama mereka.