KOMPAS.com - Proyek Manhattan adalah proyek riset yang dikembangkan oleh Amerika Serikat dengan dukungan dari Inggris dan Kanada selama Perang Dunia II.
Program rahasia ini dijalankan untuk mengembangkan senjata nuklir pertama di dunia.
Antara 1942-1946, Proyek Manhattan berada di bawah arahan Mayor Jenderal Leslie Groves dari Angkatan Darat AS.
Sedangkan fisikawan nuklir, Robert Oppenheimer, ditunjuk sebagai direktur Laboratorium Los Alamos yang merancang bom atom.
Proyek ini menghasilkan bom atom yang dijatuhkan di Jepang, tepatnya di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945.
Penelitian ilmiah mengenai senjata nuklir di Amerika dimulai sejak akhir 1930-an. Kala itu, dua orang ilmuwan Jerman yakni Otto Hans dan Fritz Strassmann, serta Lise Meitner berhasil menunjukkan bahwa penyerapan neutron terkadang menyebabkan atom-atom uranium menjadi terpecah.
Ketika laporan itu tersebar, seorang fisikawan Italia bernama Enrico Fermi melihat potensi besar yang dapat dihasilkan apabila hasil riset itu diterapkan dalam dunia kemiliteran.
Fermi kemudian menghubungi Angkatan Laut Amerika Serikat dan mengusulkan untuk membuat senjata atom.
Akan tetapi, respon pemerintah AS baru didapatkan beberapa bulan kemudian, setelah Albert Einstein menulis sepucuk surat kepada Presiden AS, Franklin D Roosevelt.
Dalam surat itu, Einstein memperingatkan bahwa Jerman dicurigai telah memulai proyek bom atom yang potensi destruktifnya sangat besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.