Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perang Marawi Filipina yang Tewaskan 1.000 Orang

Kompas.com - 05/09/2023, 13:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Walaupun perang berakhir, Presiden Rodrigo Duterte tetap memerintahkan pasukan militer untuk tetap waspada.

Baca juga: Amnesti Internasional Sebut Militer Filipina Lakukan Pelanggaran HAM di Marawi

Masyarakat Marawi mendapatkan izin untuk kembali ke wilayahnya.

Namun, mereka ternyata harus menghadapi kondisi yang sulit dengan tidur di reruntuhan bangunan karena status kepemilikan tanah belum jelas, sehingga harus bergantung pada bantuan pemerintah.

Dampak konflik ini sangat dirasakan Masyarakat Marawi, terutama keluarga dengan marga Maute.

Diskriminasi terhadap masyarakat dengan marga Maute meningkat, meskipun tidak semua dari mereka terlibat dalam kelompok teroris

Selain itu, konflik ini menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas, termasuk anggota kelompok teroris, pasukan keamanan, dan warga sipil.

Konflik ini juga mengakibatkan ribuan orang kehilangan rumah dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur Kota Marawi.

Referensi:

  • ADISTI, P., Supriyadie, K., & Hadiwinoto, S. (2018). DAMPAK DEKLARASI DARURAT PERANG (MARTIAL LAW) TERHADAP SIPIL DAN KEAMANAN NEGARA DALAM STUDI KASUS MARAWI FILIPINA (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com