Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2023, 16:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Reformasi adalah era setelah masa kepemimpinan Presiden Soeharto yang berakhir pada 1998.

Reformasi mengakhiri kekuasaan 32 tahun Soeharto serta mengawali era baru dalam kehidupan politik dan pemerintahan Indonesia.

Soeharto melepas jabatannya sebagai Presiden Indonesia pada 21 Mei 1998, yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie.

Dalam proses pergantian dari Orde Baru ke Reformasi, telah terjadi banyak peristiwa di Indonesia, mulai dari penculikan, orang hilang, hingga demonstrasi besar-besaran yang dilakukan mahasiswa.

Berikut ini kronologi reformasi 1998.

Baca juga: Peristiwa Mei 1998: Demonstrasi, Kriminalitas, dan Reformasi

Tuntutan agar Presiden Soeharto lengser dari jabatannya

Kemunduran Presiden Soeharto bermula dari terjadinya krisis moneter sejak 1997.

Pada saat itu, kondisi perekonomian di Indonesia dapat dikatakan karut-marut sehingga menimbulkan ketidakpuasan masyarakat.

Ketidakpuasan ini kemudian semakin membesar dan memicu terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai aksi mahasiswa di wilayah Indonesia.

Kerusuhan-kerusuhan pun terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia.

Akibatnya, pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto mendapat banyak tekanan politik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Dari pihak luar negeri, Amerika Serikat secara terbuka meminta agar Presiden Soeharto mengundurkan diri.

Sementara itu, dari dalam negeri, mahasiswa melakukan aksi demonstrasi besar-besaran yang menuntut agar Soeharto lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia.

Belum berhenti di situ, kepemimpinan Soeharto semakin menjadi pusat perhatian setelah Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, di mana empat mahasiswa Trisakti tewas tertembak saat sedang berdemonstrasi dan memicu Kerusuhan Mei 1998.

Karena peristiwa ini, Presiden Soeharto banyak menerima tekanan dari mahasiswa.

Puncaknya ketika sekitar 15.000 mahasiswa mengambil alih Gedung DPR/MPR yang berakibat proses politik nasional menjadi lumpuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com