Adapun bentuk karya seni rupa yang ada di Indonesia pada zaman prasejarah adalah:
Baca juga: Masa Indonesia Jelita: Sejarah, Tokoh, dan Ciri-ciri Lukisan
Lebih lanjut, pada zaman Hindu-Buddha, kebudayaan telah mengalami perkembangan di berbagai wilayah di Indonesia.
Hal ini lantas turut mendorong berkembang pesatnya seni rupa.
Dalam perkembangannya, seni rupa mengalami akulturasi kebudayaan India dan Indonesia.
Prasasti dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta pun menjadi bukti adanya masa Hindu di Indonesia.
Lalu, di Pulau Jawa, prasasti Hindu juga ditemukan pada masa kerajaan Mataram Kuno bernama Prasasti Canggal yang berisi bait-bait untuk memuliakan Dewa Siwa.
Agama Buddha aliran Mahasanghika (Mahayana) dari India masuk ke wilayah Jawa Kuno sekitar abad ke-8 hingga abad ke-10 M.
Adanya kedua agama ini lantas menghasilkan banyak karya seni religi berupa arca, relief, dan arsitektur bangunan suci.
Adapun sejumlah ragam hias yang ditemukan pada zaman Hindu-Buddha berupa:
Baca juga: Siapakah Monalisa dalam Lukisan Leonardo da Vinci?
Masuknya agama Islam di Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Arab dan Gujarat, India.
Kedatangan mereka bukan hanya menyebarkan ajaran Islam, melainkan juga memperkenalkan budaya masing-masing, sehingga mempengaruhi motif-motif pada karya seni yang sudah ada.
Sebelum Islam masuk, motif karya seni yang berkembang berupa binatang dan kepercayaan.
Namun, setelah Islam datang, motif berubah menjadi ragam pola hias geometris dan bentuk-bentuk alam.
Ragam motif banyak dijumpai pada pola batik yang sudah ada di wilayah Nusantara.
Selain itu, pengaruh Islam juga terlihat pada pahatan makam dan arsitektur.