Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Perjuangan Ir Soekarno

Kompas.com - 10/05/2023, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Pada 29 April 1945, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Tujuan BPUPKI adalah untuk menarik simpati dari masyarakat Indonesia, dengan memberikan janji kemerdekaan.

Setelah dibentuk, BPUPKI melaksanakan sidang pertama mereka yang berlangsung selama tiga hari, yakni pada 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Dalam sidang yang ini, tepatnya tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan gagasan dasar negara Indonesia, yang saat ini dikenal dengan Pancasila.

Baca juga: Penyebab Penyimpangan terhadap Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru

Menyusun, menandatangani, dan membacakan proklamasi

Sebelum mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soekarno lebih dulu diasingkan ke Rengasdengklok oleh golongan muda.

Sebab, Soekarno enggan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah Jepang kalah dari Sekutu.

Alasannya, Soekarno masih harus menunggu lebih dulu keputusan PPKI.

Selama diasingkan di Rengasdengklok, Soekarno terus didesak oleh golongan muda untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Pada akhirnya, karena merasa terdesak, Soekarno pun mengabulkan permintaan para golongan muda.

Begitu kembali ke Jakarta, Soekarno dan Mohammad Hatta langsung menyusun naskah proklamasi.

Setelah disusun, naskah tersebut diketik oleh Sayuti Melik, yang kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Akhirnya, tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno membacakan teks proklamasi tersebut kepada masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com