Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Sipamutung di Sumatera Utara

Kompas.com - 09/05/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Sipamutung terletak di Desa Siparau, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.

Diduga, Candi Sipamutung merupakan salah satu kompleks percandian Kerajaan Panai yang dibangun pada abad ke-11.

Di situs percandian Buddha ini terdapat candi induk dan candi perwara yang disusun dari batu bata merah.

Candi-candi tersebut dikelilingi tembok berdenah persegi berukuran 74 x 74 meter dengan pintu masuk berupa gapura.

Baca juga: Sejarah Candi Laras di Kalimantan Selatan

Bangunan-bangunan di Candi Sipamutung

Bangunan induk Candi Sipamutung berdenah bujur sangkar berukuran 11 x 11 meter dengan tinggi 13 meter.

Secara vertikal, bangunan yang menghadap ke timur ini terdiri atas bagian batur, kaki, badan, dan atap candi.

Pada bagian depan atau sisi timur, terdapat tangga naik menuju bilik yang di dalamnya tidak dijumpai arca.

Atap Candi Sipamutung berbentuk segi empat bertingkat tiga. Dulunya, pada tingkat paling bawah di setiap sisinya dihiasi lima stupa, pada tingkat kedua di setiap sisinya ada empat stupa, dan tingkat paling atas terdapat satu stupa paling besar.

Namun, saat ini hanya ada tujuh fragmen stupa yang tersisa, yakni pada atap sisi utara.

Sedangkan stupa di sisi-sisi lainnya sudah hancur, termasuk kemuncak atapnya.

Baca juga: Candi Simbatan, Petirtaan di Magetan dari Masa Kerajaan Medang

Candi induk ini pada dua sisinya berdiri enam candi perwara atau candi pendamping yang ukuranya lebih kecil.

Lima candi perwara di situs Candi Sipamutung terbuat dari batu bata, sedangkan satu candi perwara terbuat dari batu andesit.

Selain bangunan candi, di situs ini terdapat temuan lepas berupa makara dan fragmen arca Bhairawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com