Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dwarapala, Sang Penjaga Pintu

Kompas.com - 09/05/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Dwarapala merupakan penjaga pintu atau gerbang yang sering digambarkan sebagai prajurit atau raksasa menakutkan, yang membawa senjata berupa gada.

Dwarapala berasal dari bahasa Sanskerta, dv?ra, yang artinya gerbang atau pintu, dan p?la, yang berarti penjaga atau pelindung.

Dwarapala dalam wujud arca atau patung sangat mudah ditemukan di situs percandian di Indonesia.

Arca Dwarapala Singasari di Malang, Jawa Timur, yang tingginya mencapai 3,7 meter merupakan arca Dwarapala terbesar di Indonesia.

Baca juga: Sejarah Candi Laras di Kalimantan Selatan

Asal-usul Dwarapala

Melansir laman Kemdikbud, Dwarapala pada mulanya merupakan yaksa, yakni sebangsa makhluk halus penguasa tanah yang ditakuti manusia di India.

Ia kemudian dipuja sebagai pelindung kesuburan tanah guna mendatangkan sumber kehidupan.

Pada perkembangannya, yaksa tersebut disejajarkan dengan kelompok setengah dewa, setingkat di bawah dewata dan ditugaskan mendampingi dewata.

Dari situlah, pada masa selanjutnya, ia digambarkan sebagai penjaga yang biasanya diletakkan di depan bangunan suci seperti candi Hindu atau Buddha, maupun istana kerajaan.

Sesuai tugasnya, yaksa tersebut diberi nama Dwarapala, dari bahasa Sanskerta dv?rap?la yang berarti penjaga pintu atau penjaga arah.

Persebaran Dwarapala ke Asia Tenggara seiring dengan perkembangan agama Hindu dan Buddha dari India.

Baca juga: Sejarah Candi Sadon di Magetan

Penggambaran Dwarapala

Dwarapala biasanya digambarkan sebagai sosok penjaga yang menakutkan dan memiliki senjata.

Akan tetapi, di beberapa negara penggambarannya tidak selalu demikian, karena telah mengalami akulturasi dengan tradisi setempat.

Di beberapa kuil Buddha di Sri Lanka misalnya, Dwarapala sering berwujud seperti manusia biasa.

Ada pula sosok ular naga yang tampak ganas dan difungsikan sebagai penjaga seperti Dwarapala.

Di Indonesia, Dwarapala biasanya berupa arca atau patung raksasa bertubuh tambun dengan wajah menakutkan, dalam posisi setengah berlutut dan memegang gada di samping.

Sedangkan di Thailand dan Kamboja, tubuh Dwarapala umumnya digambarkan lebih ramping, dalam posisi berdiri, dan senjata yang dipegangnya berada di tengah.

Baca juga: Candi Simbatan, Petirtaan di Magetan dari Masa Kerajaan Medang

Ukuran dan jumlah Dwarapala

Ukuran arca Dwarapala bermacam-macam, tergantung pada ukuran bangunan atau tempat yang dijaganya.

Dwarapala bisa berjaga sendirian, satu pasang pada kanan dan kiri pintu, ataupun dalam jumlah besar.

Bangunan yang kecil biasanya hanya memiliki satu Dwarapala. Sedangkan bangunan yang besar bisa memiliki empat Dwarapala atau lebih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com