Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Gampingan, Tempat Pemujaan Dewa Jambhala

Kompas.com - 08/05/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Gampingan terletak di Dusun Gampingan, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Candi ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang tertimbun material vulkanik Gunung Merapi selama berabad-abad.

Ketika ditemukan pada 1995 dan dilakukan penelitian lanjutan, diketahui bahwa Candi Gampingan bercorak agama Buddha dan dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Jambhala atau dewa kemakmuran.

Baca juga: Candi Gana, Warisan Dunia di Prambanan yang Tersembunyi

Sejarah penemuan Candi Gampingan

Melansir laman Kemdikbud, Candi Gampingan ditemukan pertama kali pada 1995 oleh Sarjono, yang tengah melakukan penggalian untuk membuat batu bata di tanah milik Mulyo Prawiro.

Penemuan tersebut dilaporkan ke Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Daerah Istimewa Yogyakarta (sekarang Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta atau BPCB DIY).

BPCB DIY menindaklanjuti laporan dengan melakukan ekskavasi penyelamatan dalam tiga tahap, yakni pada 1995, 1996, dan 1997.

Baca juga: Sejarah Candi Rambut Monte di Blitar

Terdiri dari tujuh candi

Dari kegiatan ekskavasi penyelamatan, terungkap bahwa di situs Candi Gampingan terdapat tujuh bangunan candi yang telah runtuh.

Dari tujuh candi berbahan batu putih dan batu andesit tersebut, satu di antaranya merupakan candi induk karena ukurannya paling besar.

Candi induk memiliki denah berbentuk persegi berukuran 4,64 x 4,65 meter.

Bangunan candi induk yang tersisa berupa delapan lapis susunan batu setinggi 1,2 meter dan temuan lepas berupa arca Dhyani Buddha dari perunggu, arca Jambhala, arca Candralokesvara dari batu andesit, fragmen arca dari keramik, delapan miniatur benda emas, satu cincin emas, dan fragmen-fragmen gerabah.

Berdasarkan arca-arca yang ditemukan, para peneliti menyimpulkan bahwa Candi Gampingan berlatarbelakang agama Buddha yang menempatkan Dewa Jambhala sebagai dewa utama yang dipuja.

Baca juga: Candi Ngawen, Bangunan Suci untuk Dhyani Buddha

Arca Candralokesvara yang ditemukan bersama arca Jambhala menunjukkan aliran Tantrisme dalam agama Buddha Mahayana.

Kemudian, ditinjau dari keberadaan arca dan gaya seni bangunannya, Candi Gampingan menunjukkan ciri-ciri candi dari abad ke-9.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com