Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Gana, Warisan Dunia di Prambanan yang Tersembunyi

Kompas.com - 07/05/2023, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Di kawasan percandian Prambanan, terdapat beberapa candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno, Candi Gana salah satunya.

Namun, Candi Gana terletak di luar pagar kelompok Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Lumbung, dan Candi Bubrah, sehingga keberadaannya tidak banyak diketahui wisatawan.

Padahal, Candi Gana juga termasuk warisan dunia bersama candi-candi di kawasan Prambanan lainnya.

Baca juga: Candi Sewu: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Sejarah Candi Gana

Secara administratif, Candi Gana terletak di Dusun Bener, Kelurahan Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Lokasi candi ini berada di tengah-tengah perkampungan, sekitar 300 meter di sebelah timur Candi Sewu.

Secara historis, keberadaan Candi Gana juga berkaitan erat dengan Candi Sewu.

Candi Gana merupakan bangunan suci agama Buddha yang kedudukannya sebagai subordinat (bawahan) Candi Sewu.

Candi Sewu adalah pusatnya, yang bersama candi-candi lain membentuk sebuah konsep mandala dalam agama Buddha.

Baca juga: Sejarah Candi Lumbung di Kawasan Prambanan

Candi Gana belum dipugar, kondisinya masih berupa reruntuhan bebatuan di tengah perkampungan warga.

Berdasarkan hasil rekonstruksi, candi berdenah bujur sangkar ini dibangun menghadap barat.

Profil kaki candi yang tersisa terdiri dari bingkai rata, padma, dan belah rotan.

Pada sisi depan, terdapat sebuah tangga yang komponennya tidak lengkap dan strukturnya menyatu dengan kaki candi.

Para peneliti menduga bahwa Candi Gana dibangun pada sekitar abad ke-9.

Dugaan itu didapatkan berdasarkan bentuk perbingkaian kaki dan bawah tubuh candi, yaitu bingkai belah rotan dan sisi genta.

Bentuk-bentuk belah rotan dan sisi genta merupakan tanda-tanda bangunan yang dibangun pada abad ke-9, saat Kerajaan Mataram Kuno diperintah oleh Dinasti Syailendra.

Baca juga: Candi Asu: Sejarah Penamaan, Letak, dan Fungsinya

Pada awalnya, candi ini oleh masyarakat disebut Candi Asu, karena dulu ada banyak anjing (dalam bahasa Jawa disebut asu) di sekitar situs.

Nama candi kemudian diubah menjadi Gana, karena ditemukan hiasan gana atau mahluk-mahluk kerdil yang posisi tubuhnya sedang manyangga bangunan candi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com