Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Penyimpangan terhadap Demokrasi Pancasila pada Masa Orde Baru

Kompas.com - 21/11/2022, 12:40 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Orde Baru adalah masa pemerintahan yang dipimpin oleh Soeharto selama 32 tahun, yakni sejak 1968 hingga 1998.

Kehadiran Orde Baru (Orba) tentu membawa perubahan terhadap pemahaman Pancasila di Indonesia.

Pada masa ini, Pancasila berhasil dipertahankan sebagai ideologi dan dasar negara.

Akan tetapi, keberhasilan ini juga disertai dengan terjadinya beberapa penyimpangan.

Lantas, apa penyebab penyimpangan terhadap budaya demokrasi Pancasila pada Orde Baru?

Baca juga: Ancaman Ideologi terhadap Pancasila yang Pernah Terjadi di Indonesia

Ingin melanggengkan kekuasaan

Penyebab penyimpangan terhadap budaya demokrasi Pancasila pada Orde Baru adalah keinginan melanggengkan kekuasaan melalui kebijakan-kebijakannya.

Pada masa Orde Baru, Presiden Soeharto memang berhasil mempertahankan Pancasila sebagai ideologi sekaligus memberantas paham komunis di Indonesia.

Akan tetapi, implementasi dan aplikasinya terbilang cukup mengecewakan.

Sebab, beberapa tahun kemudian, Presiden Soeharto mencetus beberapa kebijakan yang tidak sesuai dengan jiwa Pancasila.

Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah sehingga tertutup bagi tafsiran lain.

Bahkan, Pancasila justru dijadikan sebagai indoktrinasi. Presiden Soeharto memanfaatkan Pancasila sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaannya.

Lebih lanjut, Presiden Soeharto melemahkan aspek-aspek demokrasi, terutama pers, karena dianggap dapat membahayakan kekuasaannya.

Oleh sebab itu, Presiden Soeharto membentuk Departemen Penerangan sebagai lembaga sensor besar-besaran agar setiap berita yang muncul tidak menjatuhkan pemerintah.

Baca juga: Penyimpangan terhadap Pancasila pada Orde Baru

Berkembangnya budaya kkn

Tidak hanya itu, kebijakan lain yang dilakukan Presiden Soeharto demi melanggengkan kekuasaannya adalah dengan melakukan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) sehingga masa Orde Baru juga dikenal sebagai rezim terkorup di Indonesia.

Puncaknya adalah ketika krisis ekonomi dan moneter terjadi di Indonesia tahun 1997 yang menyebabkan perekonomian Indonesia anjlok dan memicu berbagai aksi demonstrasi untuk menggulingkan rezim Orde Baru.

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Hindun binti Utbah, Pemakan Hati Paman Rasulullah yang Bertobat

Stori
Kisah Perjuangan RA Kartini

Kisah Perjuangan RA Kartini

Stori
Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan dari Jepara

Stori
Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Alasan Masa Bercocok Tanam Dianggap sebagai Tonggak Kemajuan Manusia

Stori
Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Sejarah Pertempuran Selat Sunda

Stori
9 Kerajaan Islam di Papua

9 Kerajaan Islam di Papua

Stori
Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Kenapa Tan Malaka Dieksekusi Mati oleh Tentara?

Stori
Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Manusia Purba Pertama yang Memanfaatkan Api

Stori
Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Pengaruh Islam dalam Bidang Seni Tari dan Musik

Stori
Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Runtuhnya Kerajaan Yerusalem

Stori
Isi Piagam PBB

Isi Piagam PBB

Stori
Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Romukyokai, Panitia Pengelola Romusha

Stori
Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Mengapa Imam Hanafi Mendapat Gelar Ahlul Ra'yi?

Stori
Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Sejarah Salam Tempel, Tradisi Bagi Uang Saat Lebaran

Stori
Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Upacara Melasti, Ritual Penyucian Diri untuk Menyambut Nyepi

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com