Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Adolf Hitler dan Teori Konspirasi yang Menyelubunginya

Kompas.com - 30/04/2023, 12:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Adolf Hitler adalah diktator Jerman yang terkenal kejam dan menjadi penyulut Perang Dunia II (1939-1945).

Pada 30 April 1945, Hitler bunuh diri di bungker markas besarnya di Berlin dengan menelan kapsul sianida dan menembak kepalanya sendiri.

Hal itu dilakukan setelah ia diburu pasukan Uni Soviet yang berhasil menyerbu Berlin.

Segera setelah itu, Jerman menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Di saat yang sama, muncul banyak teori mengenai kematian Hitler.

Ada rumor yang mengklaim Hitler tidak meninggal pada 30 April 1945 dan melarikan diri ke Argentina setelah kekalahan Nazi pada Perang Dunia II.

Ada pula yang menyatakan bahwa Hitler melarikan diri ke Spanyol, bahkan Indonesia.

Berikut kisah meninggalnya Adolf Hitler dan teori konspirasi yang menyelubungi kematiannya.

Baca juga: Partai Nazi: Berdirinya, Kepemimpinan Adolf Hitler, dan Pembubaran

Kisah kematian Hitler

Pada 1944, beberapa petinggi militer Jerman telah mengaku kalah dalam Perang Dunia II dan berniat untuk menyerah.

Mereka bahkan berencana membunuh Adolf Hitler, yang menolak menyerah, agar dapat merundingkan perdamaian dengan Sekutu.

Namun rencana itu gagal, dan sebagai balasannya Hitler mengeksekusi lebih dari 4.000 rekan seperjuangannya.

Pada 16 Januari 1945, ketika pasukan Uni Soviet mengepung Berlin, Hitler bersembunyi di bungker markas besarnya.

Bungker tersebut berada sekitar 16 meter di bawah Gedung Kanseliri Reich, kantor resmi Hitler.

Dari persembunyiannya itulah, Hitler memberi instruksi kepada bawahannya selama beberapa bulan.

Dalam keadaan terimpit, Hitler juga masih sempat menikahi kekasihnya, Eva Braun, dan menulis surat wasiat pada 29 April 1945.

Baca juga: Mengapa Hitler Membenci Yahudi?

Melansir History, dalam surat wasiatnya, Hitler mengangkat Laksamana Karl Donitz sebagai kepala negara dan Goebbels sebagai kanselir.

Setelah bertemu dengan beberapa bawahannya, Hitler dan Eva Braun bunuh diri dengan menelan kapsul sianida.

Hitler juga meracuni anjingnya, dan menembak kepalanya sendiri dengan pistol dinasnya.

Sesuai permintaan terakhirnya, jenazah Hitler dan Braun segera dikremasi di taman Kanseliri Reich, saat pasukan Soviet mulai mendekati gedung.

Pasukan Soviet kemudian mengemas dan memindahkan abu Hitler untuk mencegah para pengikutnya membuat tugu peringatan di tempat peristirahatan terakhirnya.

Delapan hari setelah kematian Hitler, atau pada 8 Mei 1945, pasukan Jerman secara resmi menyerah kepada Sekutu.

Setelah perang, Gedung Kanseliri Reich dihancurkan dan bungker persembunyian Hitler ditutup untuk mencegah pengikut Hitler berziarah atau membangun monumen peringatan.

Baca juga: Holocaust, Pembantaian Jutaan Yahudi oleh Hitler

Teori konspirasi meninggalnya Hitler

Munculnya beragam teori konspirasi mengenai kematian Adolf Hitler tentu bukan tanpa alasan.

Melansir Britannica, Uni Soviet awalnya memberi pernyataan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan kematian Hitler, kemudian menyebarkan desas-desus bahwa diktator Jerman itu masih hidup.

Di Jerman, kabar meninggalnya Hitler disiarkan melalui radio pada 1 Mei 1945.

Dikutip dari The Washington Post, berita kematian Hitler disiarkan oleh Laksamana Karl Donitz pada pukul 10.20 malam.

Dengan nada muram, Laksamana Donitz mengatakan bahwa Hitler telah meninggal pada 1 Mei sore hari ketika memimpin pasukannya berperang.

Siaran radio Laksamana Donitz pun dipercaya banyak orang, termasuk media luar negeri.

Adolf Hitler bersama anggota Partai Nazi pada 1930.German Federal Achives Adolf Hitler bersama anggota Partai Nazi pada 1930.

Baca juga: Raymond Westerling, Hitler dari Belanda

Barulah di kemudian hari terungkap bahwa Hitler telah meninggal bunuh diri pada 30 April tanpa keluar dari persembunyiannya, bukan gugur sebagai pahlawan di medan perang.

Kebohongan Laksamana Donitz, selaku bawahan Hitler, tentu dapat dimengerti.

Ia pasti memikirkan reaksi pasukan Jerman apabila mengungkap bahwa pemimpin mereka tidak meninggal secara terhormat, tetapi bunuh diri.

Sikap Uni Soviet dan kebohongan Laksamana Donitz itulah yang menyebabkan munculnya beragam teori konspirasi mengenai kematian Hitler.

Sepanjang tahun 1945, banyak yang mengaku melihat Hitler masih hidup.

Ada yang mengaku melihat Hitler di Italia, Swiss, Irlandia, Argentina, Austria, hingga Indonesia.

Bahkan para petinggi pihak Sekutu mulai meragukan bahwa Hitler benar-benar sudah meninggal.

Baca juga: Beer Hall Putsch, Upaya Kudeta Adolf Hitler

Karena kegaduhan itu, Inggris memutuskan untuk membentuk tim intelijen yang khusus menyelidiki kematian Hitler.

Pada 1 November 1945, perwakilan tim intelijen Inggris menggelar konferensi pers di Berlin untuk memaparkan temuannya.

Dalam konferensi pers inilah, diungkap bahwa Hitler dan istrinya telah meninggal bunuh diri pada 30 April.

Informasi tersebut didapatkan dari beberapa bawahan Hitler yang mengetahui segala aktivitas sang diktator Jerman selama di bungker.

Setelah itu, badan intelijen Inggris dan Amerika Serikat masih terus menyelidiki kematian Hitler dengan mencari bukti-bukti serta orang-orang terdekat Hitler selama di bungker.

Terlebih, klaim-klaim yang mengaku melihat Hitler di Spanyol, Belanda, Swiss, juga belum berhenti.

Baca juga: Mengapa Hitler Kalah di Perang Dunia II?

Pada Maret 1947, laporan penyelidikan dari badan intelijen Inggris mengenai kematian Hitler diterbitkan dalam bentuk buku berjudul The Last Days of Hitler.

Meski laporan tersebut ditulis secara cermat dengan bukti-bukti bahwa Hitler telah meninggal pada 30 April dengan cara bunuh diri, teori konspirasi mengenai kematian sang diktator Jerman tetap berembus hingga kini.

Di Indonesia sendiri, pernah ada desas-desus bahwa Adolf Hitler meninggal di Garut, hingga makam di daerah Surabaya yang dipercaya sebagai pusara Hitler.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com