KOMPAS.com - Sultan Abu Hayat II adalah penguasa Kerajaan Ternate yang memerintah dari 1521 hingga 1529.
Pada masa pemerintahannya, bangsa Portugis mulai menyalahgunakan kepercayaan Ternate untuk mencampuri urusan internal kerajaan.
Padahal, ketika Sultan Abu Hayat II baru saja naik takhta, sebuah surat tanda persahabatan dikirimkan langsung kepada Raja Portugal.
Dua surat dalam aksara Arab yang dikeluarkan atas nama Sultan Abu Hayat II untuk Raja Portugal, tertanggal 1521 dan 1522, saat ini masih disimpan di Museum Lisabon, Portugal.
Surat tersebut diakui sebagai salah satu naskah Melayu tertua yang masih eksis hingga kini.
Baca juga: Sultan Bayanullah, Raja Ternate yang Menerima Portugis
Sultan Abu Hayat II adalah putra Sultan Bayanullah, penguasa Kerajaan Ternate periode 1500-1521.
Pada 1512, Sultan Bayanullah telah merintis aliansi dengan bangsa Portugis, yang dinilai menguntungkan dalam transaksi perdagangan sekaligus dapat memberi perlindungan dari lawan, khususnya Tidore.
Ketika Sultan Bayanullah meninggal pada 1521, Sultan Abu Hayat II belum cukup dewasa.
Oleh karena itu, ia memerintah dengan didampingi oleh Ibu Suri Nyaicili Boki Raja atau Ratu Nukila dan Pangeran Taruwese atau Kaicili Darwis sebagai walinya.
Ratu Nukila adalah putri sultan Tidore yang dipersunting oleh Sultan Bayanullah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.