Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi-tradisi Menjelang Ramadhan di Indonesia

Kompas.com - 14/03/2023, 12:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Megengan berasal dari kata megeng, berarti menahan.

Secara filosofis, megengan berarti menahan segala hal yang membatalkan ibadah puasa, dari lapar dan haus, serta hawa nafsu.

Biasanya, tradisi megengan dilakukan dengan kenduri atau selamatan yang dilaksanakan di masjid atau mushola.

Tidak lupa, setiap warga yang datang juga akan membawa makanan untuk kemudian saling berbagi satu sama lain.

Dalam tradisi megengan, ada satu makanan khas yang tidak tergantikan, yakni kue apem.

Nama apem berasal dari bahasa Arab, afwan, yang artinya maaf atau ampunan sebagai simbol permohonan maaf kepada Tuhan.

Baca juga: Padusan, Tradisi Menyucikan Diri Menjelang Puasa

Nyorog (Jawa Barat)

Salah satu tradisi menjelang Ramadhan dari Jawa Barat adalah Nyorog.

Nyorog dirayakan dengan cara berbagi bingkisan makanan ke sanak saudara dan keluarga yang tinggalnya berjauhan.

Hal ini disebabkan oleh masyarakat Betawi pada zaman dulu memiliki tempat tinggal yang berjauhan karena terhalang hutan dan kebun.

Biasanya, bingkisan makanan yang diberikan dalam tradisi nyorog adalah kue-kue atau bahan makanan mentah, seperti gula, susu, kopi, beras, ikan, dan daging.

Namun, terkadang bingkisan makanan tersebut juga dimasukkan ke dalam rantang, misalnya sayur gabus pucung.

Makna dari tradisi nyorog adalah penghormatan dari orang muda terhadap yang lebih tua.

Meugang (Aceh)

Menjelang Ramadhan, masyarakat Aceh biasanya akan mengadakan tradisi Meugang.

Tradisi Meugang adalah tradisi di mana masyarakat Aceh akan beramai-ramai membeli daging sapi, kemudian memasaknya, dan memakannya bersama keluarga.

Daging yang diolah juga berbeda-beda, tergantung kesukaan setiap keluarga. Ada yang dimasak menjadi asam keueung, kari, gulai merah, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com