Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Mpu Sindok, Asal-usul Desa Turen

Kompas.com - 20/02/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mpu Sindok adalah raja pertama Kerajaan Mataram kuno periode Jawa Timur atau yang kerap disebut Kerajaan Medang.

Sewaktu memimpin, Mpu Sindok sempat memindahkan pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Selain itu, ia juga mendirikan dinasti baru bernama Wangsa Isyana atau Isana.

Mpu Sindok memerintah Kerajaan Mataram Kuno sejak 929 M hingga 947 M.

Mpu Sindok memiliki sebuah peninggalan yang dikenal dengan nama Prasasti Mpu Sindok.

Lantas, apa isi Prasasti Mpu Sindok?

Baca juga: Mpu Sindok, Raja yang Memindahkan Mataram Kuno ke Jawa Timur

Isi

Dalam Prasasti Mpu Sindok disebutkan bahwa tanggal 15 Suklapaksa bulan Srawana 851 Saka atau 24 Juli 929 M Dang Atu pu Sahitya memohon kepada Sri Maharaja Rake Hino Dyah Sindok Sri Isanawikramadharmatunggadewa agar diberi hadiah tanah guna mendirikan bangunan suci.

Sri Maharaja Rake Hino Dyah Sendok Sri Isanawikramadharmatunggadewa adalah nama lengkap dari Mpu Sindok.

Permintaan tersebut pun dipenuhi dan ia diberi sawah di Desa Turryan, tanah di sebelah barat sungai, dan di utara pasar dengan ketentuan daerah sebelah barat sungai didirikan bangunan suci yang dimaksud.

Selain membaca nama Mpu Sindok, salah seorang sejarawan juga melihat tulisan di salah satu sisi prasasti yang berbunyi:

"Tutu? tu??anya bla? ka... sbittakan wta?nya ranta... wkasakan ?almanya ?u?u -n pa?an dagi?nya inum... t?h?r p?p?jdakan wkasaka... nan tika yan parâ ri? ala... -nni mo? patukn i? ul? p?la... Ni dewamanyu? yan para ri tga... -lappan i glap sampalann i? r?k?a... pa?anann i? wuil si pamu?uan [i]nda? ta kita kamu? hya? ku?ika gargga metr? kuru?ya p?t?ñjala suwuk lor suwuk kidul kuluan wet? -n bua?akan ri? ?k??a salambittakan i hya? kabai? tibâkan ri mah?samudra klammakan ri? ?awu[han] alapan sa? hya? dalammer dudu- tann i tuwiran sa?habann i wuhaya ?kanan matya ikana??wa? any?ya... ...mbur ikê? lma? sawa..." 

Artinya:

"Potong muncungnya, belah ke[palanya], robek perutnya sisakan jeroannya....makan dagingnya minum (darahnya), lalu lengkapi dengan sisakan..... jika menuju hutan dimakan macan dipatuk ular p?la..... oleh dewamanyuh jika pergi ke tegal (lapangan terbuka) disambar petir dirobèk-robèk olèh raksasa dimakan olèh wuil si pramunguan. indahkan wahai kalian hyang ku?ika garga metr? kuru?ya p?t?ñjala pelindung arah utara, pelindung selatan, barat, timur buang ke angkasa dirobèk olèh hyang semuanya jatuhkan ke mah?samudra (lautan luas) tenggelamkan di ?awu[han]/bendungan bawalah sang hyang dalam air tarik (dibawa ikut) olèh tuwiran, dicaplok olèh buaya.....matilah orang tersebut [dengan cara] dianiaya.... mbur tersebut di tanah sawa...."

Lebih lanjut, seorang epigraf sekaligus arkeolog Puslit Arkenas, yaitu Titi Suri Nastiti juga membenarkan bahwa prasasti tersebut berasal dari Mpu Sindok berdasarkan tulisan yang terukir di sana.

Sesuai dengan isinya, Prasasti Mpu Sindok juga disebut sebagai Prasasti Turryan, yang kemudian menjadi nama Desa Turen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com