Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Candi Agung di Kalimantan Selatan

Kompas.com - 19/02/2023, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Agung terletak di Kelurahan Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Candi ini diduga sebagai peninggalan Kerajaan Hindu Negara Dipa yang dibangun pada abad ke-14.

Namun, ada pula pendapat yang menyatakan bahwa Candi Agung sebenarnya telah ada sejak tahun 750.

Berikut sejarah Candi Agung Amuntai yang bercorak agama Hindu di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Sejarah dan Fungsi Candi Pari Peninggalan Hayam Wuruk

Siapa yang membangun Candi Agung?

Candi Agung ditemukan pada 1962 ketika Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara meratakan tanah untuk dijadikan jalan dan perluasan kota.

Lokasi candi dikelilingi tiga sungai, yakni Sungai Tabalong, Sungai Balangan, dan Sungai Negara, yang semuanya bermuara di Sungai Barito.

Candi Agung berupa struktur tembok atau fondasi bangunan yang disusun dari batu bata kuno dengan luas 7 x 7 meter.

Bahan penyusun candi ini sekilas mirip batu bata merah biasa. Akan tetapi, apabila dicermati, batu bata Candi Agung lebih berat dan lebih kuat.

Penampakan Candi Agung tidak tinggi dan megah seperti candi-candi di Pulau Jawa, tetapi struktur tembok atau fondasinya masih sangat kokoh.

Baca juga: Situs Watu Gudig, Dinamai Seperti Penyakit Kulit

Selain struktur tembok, ekskavasi di situs ini menghasilkan temuan berupa fragmen kepala kala dari terakota, lapik padma, antefiks, manik-manik dari bahan tanah liat bakar, pecahan tembikar dan keramik serta periuk yang berisi sisa abu, tulang, manik-manik, dan tanah.

Pada 1970-an, Candi Agung dipugar oleh Proyek Pemugaran dan Pemeliharaan Peninggalan Purbakala Kalimantan Selatan untuk memperbaiki fondasi candi dan membuat pelindung berupa cungkup.

Menurut sejarah lokal, Candi Agung dibangun oleh Empu Jatmika yang mendirikan Kerajaan Negara Dipa pada abad ke-14.

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Banjarmasin pada 1997 menemukan fakta berbeda.

Dari analisis radiokarbon C-14 terhadap sampel kayu ulin yang tertancap di halaman kerikil Candi Agung, diketahui bahwa benda tersebut berasal dari tahun 750.

Penemuan itulah yang mendasari pendapat bahwa Candi Agung sudah ada sejak abad ke-8.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com