KOMPAS.com - Candi Miri terletak di Dusun Nguwot, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Candi Miri merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak agama Hindu.
Lokasi candi ini tidak jauh dari beberapa candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno lainnya, seperti Candi Banyunibo, Candi Kalasan, dan Candi Barong.
Berikut ini sejarah Candi Miri di Yogyakarta.
Baca juga: Sejarah Candi Merak di Klaten
Keberadaan Candi Miri diketahui dari catatan Hoepermans berjudul Hindoe-Oudheden (1864-1867).
Laporan mengenai candi ini juga ditemukan dalam Rapporten van Oudheidkundige Commisie (1909) dan Rapporten van den Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch-Indie (1915).
Pada 1989, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP, sekarang Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan ekskavasi terhadap Candi Miri.
Dari ekskavasi ditemukan bahwa di situs Candi Miri terdapat tiga halaman.
Di halaman utama terdapat candi induk yang denahnya berukuran 10 x 10 meter dengan pintu masuk di sebelah barat.
Baca juga: Candi Ijo: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan
Candi Miri disusun dari batu andesit dan batu putih. Namun, kondisi candi telah runtuh dan hingga saat ini belum dilakukan pemugaran.
Dari reruntuhan, masih terlihat ragam hias berupa kurawal atau akolade dan di tengahnya terdapat hiasan ceplok bunga yang dipadu dengan rumbai-rumbai.
Selain candi induk, ditemukan beberapa benda arkeologi lainnya, seperti antefik, umpak, doorpel, arca dewi, kemuncak, arca Nandi dan tiga buah yoni.
Temuan-temuan itulah yang menunjukkan bahwa Candi Miri bercorak agama Hindu.
Sedangkan bangunannya menunjukkan ciri-ciri candi peninggalan Mataram Kuno yang dibangun pada sekitar abad ke-9.
Pada 2019, BPCB DIY kembali melakukan penggalian bersama Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kegiatan ekskavasi menemukan beberapa obyek, seperti struktur pagar dan struktur yang diduga sebagai kolam.
Referensi: