Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Takhta Jawa II: Penyebab dan Akhir Pertempuran

Kompas.com - 06/02/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Di situlah Pangeran Blitar dinobatkan sebagai raja bergelar Sultan Ibnu Mustapa Pakubuwana Senapati Ngalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama.

Pangeran Purbaya diangkat menjadi panglima perang bergelar Panembahan Purbaya.

Sultan Ibnu Mustapa terus memberontak terhadap Amangkurat IV, tetapi dengan cara berbeda.

Pemberontakan tidak dilakukan dengan serangan, tetapi dengan tidak menyerahkan upeti ataupun menghadap Amangkurat IV, dan melakukan perluasan wilayah.

Adik tiri Amangkurat IV, yakni Pangeran Dipanagara, juga memberontak.

Baca juga: Amangkurat II, Penguasa Mataram yang Haus Kekuasaan

Pangeran Dipanagara pada masa pemerintahan Pakubuwono I ditugaskan ke daerah Jawa Timur dan dinobatkan sebagai raja bawahan Mataram bergelar Panembahan Herucakra dengan kedudukan di Madiun.

Selain dari adik-adiknya, Amangkurat IV juga menghadapi penolakan dari pamannya, Arya Mataram.

Arya Mataram, yang awalnya tidak ambil tindakan, akhirnya memberontak dengan meninggalkan istana Kartasura menuju pesisir utara Jawa.

Di daerah Pati, Arya Mataram pun menobatkan diri menjadi raja dengan nama Sunan Kuning.

Dengan begitu, rakyat Mataram Islam terbagi menjadi empat kubu, yakni kubu Amangkurat IV, kubu Pangeran Blitar-Pangeran Purbaya, kubu Pangeran Dipanagara, dan kubu Arya Mataram, yang menandai dimulainya Perang Takhta Jawa II.

Baca juga: Amangkurat III, Raja Mataram yang Meninggal di Sri Lanka

Akhir Perang Takhta Jawa II

Satu-satunya cara Amangkurat IV mempertahankan takhtanya adalah dengan meminta bantuan kepada VOC.

Pasukan VOC yang ada di Semarang dipanggil untuk mengamankan Amangkurat IV di Kartasura.

Setelah strategi disusun, sebagian pasukan VOC dan prajurit dari Kartasura pertama-tama ditugaskan untuk menumpas Arya Mataram.

Arya Mataram menyerah setelah dijepit oleh pasukan VOC di Jepara dan akhirnya dibunuh.

Setelah itu, pasukan gabungan VOC dan Kartasura ditugaskan untuk menyerang kedudukan Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya di Kartasari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com