Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Kompas.com - 22/04/2021, 14:48 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Jawa yang didirikan pada abad ke-16, lebih tepatnya pada 1586.

Pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati.

Pusat pemerintahan Kesultanan Mataram terletak di wilayah Kotagede, Yogyakarta.

Pada masa pemerintahannya, kerajaan ini pernah menjadi negara terkuat di Jawa yang menyatukan sebagian besar Pulau Jawa, Madura, dan Sukadana (Kalimantan Barat).

Kesultanan ini juga pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah didirikannya loji-loji dagang di pantai utara.

Namun pada akhirnya, lewat Perjanjian Giyanti yang disepakati bersama VOC pada 1755, Kesultanan Mataram dibagi dalam dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasunanan Surakarta dan Nagari Kasultanan Ngayogyakarta.

Baca juga: Perjanjian Giyanti, Memecah Kerajaan Mataram Menjadi Dua

Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam dikaitkan dengan kerajaan yang sudah ada sebelumnya, yaitu Demak dan Pajang.

Setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, ibu kotanya dipindahkan ke Pajang, dan dimulailah pemerintahan Pajang sebagai kerajaan.

Kerajaan Pajang terus mengadakan ekspansi ke Jawa Timur dan juga terlibat konflik dengan keluarga Arya Penangsang dari kadipaten Jipang Panolan (berada di sekitar Cepu, Blora).

Pada akhirnya, Arya Penangsang berhasil ditaklukkan juga.

Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, sebagai raja dari Kerajaan Pajang memberi hadiah kepada dua orang yang dianggap berjasa dalam menaklukkan Arya Penangsang, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi.

Ki Ageng Pemanahan dianugerahi wilayah tanah di hutan Mentaok (sekarang Kotagede, Yogyakarta) dan Ki Penjawi mendapatkan jatah wilayah di Pati.

Ki Ageng Pemanahan membangun tanah tersebut menjadi desa yang makmur dan kemudian menjadi kerajaan yang mampu bersaing dengan Kerajaan Pajang.

Pada 1575, Pemanahan meninggal dan diteruskan oleh putranya, Danang Sutawijaya (Raden Ngabehi Loring Pasar).

Baca juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Pajang

Tiga tahun kemudian, Sutawijaya mulai memberontak pada Pajang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com