Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Pendiri Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya yang bergelar Panembahan Senopati.

Pusat pemerintahan Kesultanan Mataram terletak di wilayah Kotagede, Yogyakarta.

Pada masa pemerintahannya, kerajaan ini pernah menjadi negara terkuat di Jawa yang menyatukan sebagian besar Pulau Jawa, Madura, dan Sukadana (Kalimantan Barat).

Kesultanan ini juga pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah didirikannya loji-loji dagang di pantai utara.

Namun pada akhirnya, lewat Perjanjian Giyanti yang disepakati bersama VOC pada 1755, Kesultanan Mataram dibagi dalam dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasunanan Surakarta dan Nagari Kasultanan Ngayogyakarta.

Berdirinya Kerajaan Mataram Islam

Sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Islam dikaitkan dengan kerajaan yang sudah ada sebelumnya, yaitu Demak dan Pajang.

Setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, ibu kotanya dipindahkan ke Pajang, dan dimulailah pemerintahan Pajang sebagai kerajaan.

Kerajaan Pajang terus mengadakan ekspansi ke Jawa Timur dan juga terlibat konflik dengan keluarga Arya Penangsang dari kadipaten Jipang Panolan (berada di sekitar Cepu, Blora).

Pada akhirnya, Arya Penangsang berhasil ditaklukkan juga.

Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, sebagai raja dari Kerajaan Pajang memberi hadiah kepada dua orang yang dianggap berjasa dalam menaklukkan Arya Penangsang, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi.

Ki Ageng Pemanahan dianugerahi wilayah tanah di hutan Mentaok (sekarang Kotagede, Yogyakarta) dan Ki Penjawi mendapatkan jatah wilayah di Pati.

Ki Ageng Pemanahan membangun tanah tersebut menjadi desa yang makmur dan kemudian menjadi kerajaan yang mampu bersaing dengan Kerajaan Pajang.

Pada 1575, Pemanahan meninggal dan diteruskan oleh putranya, Danang Sutawijaya (Raden Ngabehi Loring Pasar).

Tiga tahun kemudian, Sutawijaya mulai memberontak pada Pajang.

Setelah raja Pajang, Sultan Hadiwijaya, meninggal pada 1586, Pangeran Benowo naik takhta menggantikannya.

Namun, ia tidak mampu mengatasi gerakan pemberontak yang dipimpin oleh Ario Pangiri.

Oleh karena itu, Pangeran Benowo mencari suaka dari teman masa kecilnya, Sutawijaya.

Sutawijaya kemudian mengumpulkan pasukannya dan mengalahkan Ario Pangiri serta merebut Istana Pajang.

Pada 1586, Pangeran Benowo menyerahkan mahkotanya kepada Sutawijaya dan secara resmi mengakhiri Kerajaan Pajang.

Dengan demikian, berdirilah Kerajaan Mataram Islam dengan Danang Sutawijaya sebagai raja pertamanya bergelar Panembahan Senopati.

Hubungan dengan Kerajaan Mataram Kuno

Dalam sejarahnya, terdapat Kerajaan Mataram yang bercorak Hindu-Buddha di Jawa.

Kerajaan yang berdiri pada abad ke-8 ini dikenal sebagai Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Mataram Kuno.

Meski berbeda zaman dan keyakinan, Kerajaan Mataram Kuno dan Kesultanan Mataram sebenarnya masih terhubung dalam satu garis riwayat yang sangat panjang.

Referensi:

  • Amarseto, Binuko. (2017). Ensiklopedia Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Relasi Inti Media.

https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/22/144856979/sejarah-berdirinya-kerajaan-mataram-islam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke