Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amangkurat II, Penguasa Mataram yang Haus Kekuasaan

Kompas.com - 08/08/2022, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Amangkurat II merupakan sultan Mataram Islam kedua yang memerintah dari tahun 1677 hingga tahun 1703.

Ia merupakan Sultan Mataram yang memindahkan keraton Mataram dari Plered ke Kartasura.

Sultan Amangkurat II mendapat julukan Sultan Amral. Hal itu disebabkan karena ia suka memakai seragam Angkatan Laut (Admiral) Belanda.

Amangkurat II dikenal haus kekuasaan dan perjalanannya ke singgasana diwarnai konflik hingga akhir hayatnya.

Kehidupan awal

Amangkurat II atau Sultan Amaral merupakan anak dari Amangkurat I dan Ratu Kulon.

Ia memiliki nama kecil Raden Mas Rahmat dengan gelar Pangeran Adipati Anom. Amangkurat II dibesarkan di Surabaya oleh kakeknya, Pangeran Pekik.

Ia diasuh kakeknya tersebut setelah ibunya, Ratu Kulon meninggal dunia.

Ketika menginjak dewasa, Amangkurat II pernah terlibat konflik dengan ayahnya, Amangkurat I.

Konflik itu disebabkan adanya berita bahwa jabatan Adipati Anom (putra mahkota) akan digantikan dengan putra Amangkurat I yang lain, yaitu Pangeran Puger.

Konflik dengan Amamgkurat I

Berita tersebut kemudian memaksa Amangkurat II memberontak terhadap ayahnya, Amangkurat I pada tahun 1661.

Konflik tersebut akhirnya mampu dipatahkan oleh Amangkurat I.

Akan tetapi muncul konflik lagi pada tahun 1668. Hal itu disebabkan Amangkurat II yang jatuh cinta dengan seorang gadis asal Surabaya yang bernama Rara Oyi.

Ternyata, Rara Oyi juga diinginkan oleh ayahnya, Amangkurat I untuk dijadikan selir.

Berkat bantuan kakeknya, Pangeran Pekik, Amangkurat II berhasil mendahului ayahnya untuk menikahi Roro Oyi.

Amangkurat I murka setelah mengetahui pernikahan Amangkurat II dengan Roro Oyi.

Pangeran Pekik yang membantu Amangkurat II kemudian dibunuh oleh Amangkurat I.

Sementara itu, Amangkurat II diampuni oleh Amangkurat I setelah dipaksa membunuh Roro Oyi.

Meski diampuni, Amangkurat II dipecat oleh Amangkurat I dari jabatannya sebagai Adipati Anom atau Putra Mahkota.

Adipati Anom kemudian diteruskan kepada adiknya, yakni Pangeran Puger.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com