Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Susuhunan Pakubuwono XII, Pernah Diculik Barisan Banteng

Kompas.com - 05/02/2023, 13:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Hubungan antara Surakarta dengan pemerintah pusat bersifat langsung.

Pada 6 September 1945, wilayah Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaran ditetapkan sebagai Daerah Istimewa Surakarta oleh Presiden Soekarno.

Baca juga: Sri Susuhunan Pakubuwono IX: Biografi dan Karya-karyanya

Memerintah di kala situasi negeri belum stabil dan masih dirongrong bangsa Belanda tentu bukan tugas mudah bagi sunan muda.

Pakubuwono XII tidak berperan aktif pada masa revolusi fisik dan pemerintahan keraton banyak dijalankan oleh sang ibu dan orang-orang di sekitarnya, terutama Patih Sosrodiningrat.

Bahkan Pakubuwono XII sempat diculik Barisan Banteng pada Januari 1946 dan baru dibebaskan setelah menuruti kehendak penculiknya.

Barisan Banteng, yang tidak menginginkan hadirnya kerajaan yang mempunyai kuasa politik, bahkan berani menerobos ke keraton.

Pakubuwono XII dipaksa menyerahkan kekuasaannya kepada rakyat dan menghapus Daerah Istimewa Surakarta.

Alhasil, sejak 1 Juni 1946, pemerintah menghapus Daerah Istimewa Surakarta dan Surakarta hanya menjadi keresidenan di Provinsi Jawa Tengah.

Sejak itu, pemerintahan dipegang oleh sipil, sedangkan Pakubuwono XII merupakan penguasa kultural kesunanan tanpa kekuasaan politik.

Baca juga: Sri Susuhunan Pakubuwono VIII, Raja Monogami Pertama dari Mataram

Itulah mengapa Daerah Istimewa Surakarta hanya bertahan satu tahun, berbeda dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang masih bertahan hingga kini karena tidak terjadi gejolak anti-swapraja dan pemimpinnya berperan aktif dalam perjuangan.

Beberapa kalangan menyebut Pakubuwono XII melewatkan kesempatan untuk memainkan peran penting semasa perang kemerdekaan yang seharusnya berguna bagi kesunanan.

Hal itu pula yang menyebabkan pamornya kalah dari Sultan Hamengkubuwono IX yang berperan aktif dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Sosok pelindung kebudayaan Jawa

Pakubuwono XII sebenarnya sempat berusaha untuk mendapatkan status Daerah Istimewa Surakarta.

Namun, upaya yang dimulai pada 1952 itu mandek tanpa solusi.

Baca juga: Sri Susuhunan Pakubuwono VII: Biografi dan Kebijakannya

Pada masa pemerintahannya, beberapa bangunan di kompleks Keraton Surakarta pernah dua kali mengalami kebakaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com