Kulkul ditempatkan di bagian paling atas bale banjar karena alat komunikasi ini disakralkan oleh masyarakat Bali.
Sebagai media komunikasi yang diagungkan atau disakralkan, maka letaknya harus berada di tempat yang lebih tinggi.
Baca juga: Udayana, Penguasa Bali yang Menurunkan Raja-raja Kediri
Selain itu, kulkul digunakan sebagai pemberitahuan kepada masyarakat yang tempatnya terpencar jauh dari pusat banjar, sehingga diperlukan tempat yang lebih tinggi dari rumah penduduk agar suaranya terdengar jauh.
Suara kulkul sangat nyaring, bahkan dapat menjangkau hingga radius 1-2 kilometer.
Hingga kini, kulkul masih digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat Bali untuk berbagai keperluan.
Referensi: