Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemimpin Perang Jawa?

Kompas.com - 02/02/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Perang Jawa atau disebut juga Perang Diponegoro adalah salah satu perlawanan besar yang terjadi pada 1825 hingga 1830.

Perang ini melibatkan Belanda dan penduduk Indonesia. Sebab, Perang Jawa bermula lebih dulu di Yogyakarta, yang kemudian meluas ke banyak daerah di Jawa lainnya.

Setelah lima tahun terjadi, Perang Jawa diketahui telah meninggalkan dampak yang sangat besar bagi Indonesia.

Lantas, di balik perlawanan masif ini, siapa pemimpin Perang Jawa?

Baca juga: Mengapa Perang Diponegoro Sering Disebut Perang Jawa?

Pangeran Diponegoro

Pemimpin Perang Jawa adalah Pangeran Diponegoro. Tokoh yang bernama asli Raden Mas Ontowirjo ini lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785.

Ia merupakan putra tertua dari Sultan Hamengkubuwono III.

Nama Pangeran Diponegoro mulai melegenda setelah ia menjadi pemimpin Perang Jawa.

Perang Jawa terjadi karena dipicu oleh reformasi tanah yang dilakukan Belanda demi melemahkan perekonomian para bangsawan Jawa.

Sebab, Belanda memasang sebuah tenda di tanah milik Diponegoro di Desa Tegalrejo.

Karena merasa geram dengan tindakan tersebut, Pangeran Diponegoro pun menantang pihak Belanda.

Perang Jawa yang awalnya hanya terjadi di Yogyakarta pun menyebar luas hingga ke Pacitan dan Kedu.

Pada 1827, posisi Pangeran Diponegoro sudah terdesak karena Belanda menyerang dengan mengerahkan lebih dari 23.000 prajurit.

Dua tahun berselang, pada 1829, salah satu tokoh lain yang membantu Diponegoro dalam Perang Jawa, yaitu Kyai Maja berhasil ditangkap oleh Belanda.

Lebih lanjut, pada 28 Maret 1830, pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal De Kock berhasil mendesak Diponegoro di Magelang.

Untuk menyelesaikan perlawanan ini, Pangeran Diponegoro berunding dengan Jenderal De Kock di Magelang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com