Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pemimpin Perang Jawa?

Kompas.com - 02/02/2023, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

Belanda menuntut kepada Pangeran Diponegoro untuk segera menghentikan pertempuran ini, tetapi ditolak.

Alhasil, Pangeran Diponegoro ditangkap dan kemudian diasingkan ke Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, tepatnya ke Gedung Karesidenan Semarang.

Baca juga: Siapakah Nama Asli Pangeran Diponegoro?

Lalu, pada 5 April 1830, Diponegoro dibawa ke Batavia (sekarang Jakarta) menggunakan kapal Pollux.

Kemudian pada 30 April 1830, Belanda sudah memutuskan Pangeran Diponegoro untuk diasingkan ke Manado bersama dengan istri keenamnya, yaitu Raden Ayu Ratna Ningsih. Bersama Pangeran Diponegoro, turut diasingkan pula Tumenggung Dipasana berserta istrinya.

Setibanya di Manado pada 3 Mei 1830, Pangeran Diponegoro langsung ditahan di Benteng Amsterdam.

Empat tahun berselang, pada 1834, Diponegoro dipindahkan ke Benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pangeran Diponegoro pun menghabiskan sisa waktunya di dalam tahanan hingga meninggal pada 8 Januari 1855 di usia ke-69.

Jasad Pangeran Diponegoro dimakamkan di Jalan Diponegoro, Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com