Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Sari, Asrama Para Biksu dari Abad ke-8

Kompas.com - 30/01/2023, 23:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Candi Sari merupakan candi agama Buddha yang terletak di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Corak agama Buddha terlihat pada bagian atap yang terdapat stupa, serta pahatan arca Dewa Boddhisatva dan Dewi Tara.

Seperti candi-candi yang berdiri di sekitar wilayahnya, Candi Sari adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Baca juga: Ciri-ciri Candi Buddha

Apa fungsi Candi Sari?

Candi Sari ditemukan pada 1929 dalam keadaan rusak. Setelah itu, Jawatan Purbakala Hindia Belanda (Oudheidkundige Dienst) melakukan pemugaran.

Selama pemugaran, diketahui bahwa batu-batu penyusun candi banyak yang sudah hilang.

Oleh karena itu, bagian yang hilang di bilik penampil dinding depan, selasar, dan beberapa stupa di atap terpaksa diganti dengan batu baru.

Dilihat dari pola hiasnya yang menunjukkan pahatan-pahatan yang sangat halus, diperkirakan Candi Sari dibangun sezaman dengan Candi Kalasan, yakni sekitar abad ke-8.

Sedangkan fungsi Candi Sari adalah sebagai asrama para pendeta Buddha atau biksu.

Baca juga: Candi Sojiwan: Sejarah, Letak, dan Relief

Arsitektur Candi Sari

Denah bangunan Candi Sari berukuran 17,3 x 10 meter dengan tinggi 17 meter.

Bentuk bangunannya seperti rumah yang terdiri dari beberapa ruangan dan dilengkapi banyak jendela. Inilah yang menjadi ciri khas Candi Sari.

Candi Sari dibangun menghadap timur, dengan pintu masuk dihiasi kala yang bagian bawahnya terdapat pahatan relief orang sedang menunggang gajah.

Di dalam bangunan candi terdapat tiga ruangan berjajar yang masing-masing dihubungkan dengan pintu dan jendela.

Diduga, Candi Sari dulunya terdiri atas dua tingkat yang dipisahkan menggunakan kayu.

Dugaan ini dilandasi oleh temuan lubang-lubang untuk meletakkan ujung balok pada bagian dinding.

Selain itu, di dinding bilik selatan terdapat beberapa batu yang dipahat serong, menandakan letak tangga untuk naik ke lantai atas.

Baca juga: Sejarah Candi Bubrah di Kawasan Prambanan

Bagian luar dinding candi terdapat pahatan arca-arca berjajar, yakni arca Bodhisatvva berjumlah 38 buah.

Arca-arca tersebut memegang teratai merah dan biru, serta digambarkan dalam sikap tribhangga (lemah gemulai).

Selain pahatan arca, di dinding Candi Sari terdapat pahatan Kinara Kinari (makhluk kaya­ngan berwujud setengah manusia dan setengah burung), Kumuda atau bunga dan daun yang menjulur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com