Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Perpecahan yang Terjadi di Yugoslavia?

Kompas.com - 30/01/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Republik Federal Sosialis Yugoslavia atau Yugoslavia merupakan negara federal yang pernah eksis di Eropa sepanjang abad ke-20.

Yugoslavia terdiri atas enam negara bagian (Serbia, Montenegro, Slovenia, Kroasia, Bosnia-Hezergovina, Makedonia) dan dua daerah otonomi khusus (Kosovo dan Vojvodina).

Pada awal 1990-an, terjadi perpecahan yang membuat Yugoslavia runtuh pada 27 April 1992.

Apa penyebab perpecahan di bekas negara Yugoslavia?

Baca juga: Latar Belakang Konflik Yugoslavia

Meninggalnya Josep Broz Tito

Yugoslavia merupakan negara multietnik di Eropa Tenggara (Balkan) yang menganut sistem partai tunggal setelah partai komunis memegang tampuk kekuasaan.

Meski berbicara menggunakan bahasa yang sama, yakni bahasa Serbo-Kroasia, enam etnik di Yugoslavia memiliki latar belakang sejarah, identitas, dan agama yang berbeda.

Pada 1953, Josip Broz Tito terpilih menjadi Presiden Yugoslavia.

Josep Broz Tito adalah sosok pemimpin yang mampu membawa Yugoslavia mencapai puncak kejayaan dan menjadi negara kuat di Eropa Tenggara.

Josep Broz Tito juga berusaha untuk menjaga kesatuan federasi multietnik di negaranya.

Pada 4 Mei 1980, Josep Broz Tito meninggal. Kematiannya membuat negara masuk ke dalam perang saudara karena adanya berbagai masalah sosial, ekonomi, dan politik, yang menjadi awal perpecahan Yugoslavia.

Baca juga: Negara-negara Pecahan Yugoslavia

Runtuhnya kekuasaan komunis di Eropa

Salah satu faktor eksternal pecahnya Yugoslavia adalah runtuhnya kekuasaan komunis di Eropa menjelang berakhirnya Perang Dingin (1947-1991).

Yugoslavia adalah negara sosialis, tetapi tidak bersekutu dengan Uni Soviet dan memilih netral selama Perang Dingin.

Kendati demikian, karena sistem politik dan ekonominya mirip dengan Uni Soviet dan negara-negara komunis, perkembangan Perang Dingin secara langsung tetap memengaruhi situasi di Yugoslavia.

Runtuhnya kekuasaan komunis di negara-negara Eropa Timur pada paruh kedua 1980-an yang diikuti dengan reformasi liberalisasi, membuat masyarakat Yugoslavia menuntut kebebasan serupa.

Sistem pemerintahan federal Yugoslavia pun semakin lemah dan tidak mampu mengatasi tantangan ekonomi serta politik yang meningkat.

Baca juga: Sejarah Konflik Serbia-Albania

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com