Pemilihan Pulau Elba juga tidak lepas dari negosiasi cerdik Napoleon sendiri.
Meski isi Perjanjian Fontainebleau yang harus ditandatanganinya terasa kejam, tetapi Napoleon berhasil mempertahankan gelar kaisar dan memilih Pulau Elba sebagai tempat pengasingannya.
Saat itu, secara teknis Pulau Elba adalah bagian dari Perancis. Namun, perjanjian mengubah Pulau Elba dengan 12.000 penduduknya sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Napoleon.
Baca juga: Perang Waterloo, Pertempuran Terakhir Napoleon
Napoleon secara khusus memilih Pulau Elba karena cuacanya bagus dan memiliki pertahanan yang baik.
Di pulau ini, Napoleon tinggal di sebuah vila, memiliki rumah musim panas, dan hidup dengan perabotan mewah.
Napoleon menyatakan sangat antusias membangun Pulau Elba dan ingin hidup damai di sana.
Napoleon juga mengklaim ia adalah "orang mati" dan waktu kebesarannya telah berlalu.
Namun pada kenyataannya, Napoleon hanya menunggu waktunya dan memiliki rencana besar di balik pilihannya atas Pulau Elba.
Selama di Elba, Napoleon tetap menjalin komunikasi dengan pendukungnya di Perancis dan mengetahui rencana Inggris untuknya.
Napoleon hanya tinggal selama 10 bulan di Pulau Elba. Pasalnya, pada 26 Februari 1815, ia berhasil kabur dan sampai di Perancis untuk merebut kembali kekuasannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.