Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Batu Baliang

Kompas.com - 15/12/2022, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Batu Baliang atau Batu Batikam Datuak Katumanggungan yang ditikam dengan tongkatnya sampai tembus dan berlubang.

Menurut mitos, Batu Baliang ini merupakan batu yang menjadi bukti sumpah setia nenek moyang kita tentang perjanjian hukum adat harta pusaka kaum ketika itu, di mana harta pusaka rendah boleh diberikan kepada sang anak, sementara harta pusaka tinggi diturunkan kepada kemenakan (keponakan).

Baliang sendiri artinya tembus, sehingga Batu Baliang adalah batu yang berlubang tembus.

Berikut ini asal-usul Batu Baliang.

Baca juga: Sawunggalih, dari Cerita Rakyat ke Nama Kereta Api

Mitos Batu Baliang

Menurut cerita yang beredar, Batu Baliang dulunya ditikam menggunakan sebuah tongkat oleh seorang yang bernama Datuak Katumanggungan.

Ketika itu, Datuak Katumanggungan datang ke Sungai Tarab setelah berpindah dari Lima Kaum.

Tujuan kepindahannya adalah untuk mencari daerah baru sehingga ia bisa menerapkan sistem pemerintahannya di sana yang mengusung adat kelarasan Koto Piliang.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa Datuak menusukkan tongkatnya ke sebuah batu hingga tembus ke ujung sehingga meninggalkan dua lubang pada batu tersebut.

Akan tetapi, sekarang lubang tersebut sudah tidak lagi terlihat. Yang terlihat hanya lubang ujung ke ujungnya saja.

Saat ini, Batu Baliang berada di tengah sawah di daerah Minangkabau. Dulunya, batu ini pernah dicoba dipindahkan ke tempat lain.

Akan tetapi, anehnya, konon batu tersebut tiba-tiba kembali ke tempat semula. Padahal, maksud masyarakat memindahkan batu tersebut agar kondisinya tetap terjaga dengan baik.

Saat ini, keberadaan Batu Baliang sudah menuju kepunahan begitu juga dengan mitosnya.

Bagi masyarakat Sungai Tarab, keberadaan Batu Baliang ini berfungsi untuk mengontrol sosial budaya dalam hidup masyarakat.

 

Referensi:

  • Kurnia, Febby Eka. Roberto Monanda. (2015). Folklor Minangkabau: Mitos Batu-Batu dan Cerita Rakyat di Luhak Nan Tuo. Padang: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com