Salah satu ciri dari Zaman Mesolitikum adalah ditemukannya kjokkenmoddinger di pesisir pantai timur Pulau Sumatera.
Pada periode ini, kondisi alam sudah jauh lebih baik sehingga manusia dapat mengembangkan dapat mengembangkan aspek kehidupannya.
Goa-goa tempat tinggal manusia purba Zaman Mesolitikum disebut dengan abris sous roche.
Benda peninggalan Zaman Mesolitikum ialah:
Baca juga: Zaman Mesolitikum: Peninggalan, Manusia Pendukung, dan Ciri-ciri
Selanjutnya adalah Zaman Neolitikum atau Zaman Batu Baru.
Zaman Neolitikum adalah periode prasejarah ketika manusia menggunakan alat-alat dari batu yang sudah dihaluskan.
Pada masa ini, manusia purba berusaha memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan cara food gathering dan food producing alias membuat makanan sendiri.
Selain itu, manusia purba pada masa Neolitikum juga sudah membangun tempat tinggal permanen dalam bentuk rumah sederhana serta membuat kerajinan.
Lalu, kehidupan sosial manusia purba Zaman Neolitikum adalah dengan melakukan gotong royong, membuat aturan hidup bersama, serta percaya terhadap arwah.
Benda peninggalan Zaman Neolitikum adalah:
Baca juga: Zaman Neolitikum: Ciri-ciri, Manusia Pendukung, dan Hasil Kebudayaan
Seiring berjalannya waktu, alat-alat yang digunakan manusia purba sudah jauh lebih canggih, terutama pada Zaman Logam.
Peralatan yang digunakan sudah terbuat dari logam, bukan lagi batu.
Pada masa ini, bahan-bahan dari logam diolah serta dibentuk menjadi beraneka ragam peralatan.
Zaman Logam disebut juga sebagai Zaman Perundagian, karena muncul golongan undagi yang sudah terampil di bidangnya masing-masing.
Menurut perkembangannya, Zaman Logam dibedakan menjadi tiga periode, yaitu Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi.
Namun, hanya ada dua zaman saja di Indonesia, yaitu Zaman Perunggu dan Zaman Besi.
Benda peninggalan Zaman Logam adalah sebagai berikut:
Referensi: