JAKARTA, KOMPAS.com - Vaksin polio diberikan sebagai vaksinasi melawan virus polio.
Polio adalah salah satu penyakit infeksi virus yang diberantas Indonesia hingga tuntas.
Polio menurut sumber literatur alodokter.com punya nama Latin poliomyelitis.
Virus polio menyerang sistem saraf manusia.
Dampak virus polio menyebabkan cacat tubuh permanen.
Baca juga: Sejarah Vaksin Polio
Semua orang bisa terkena infeksi virus polio.
Namun, lazimnya, polio menyerang anak usia di bawah lima tahun (balita).
PIN
Pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk memberantas polio.
Asal-usulnya, gerakan pemberantasan polio dikenal dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Pemberian vaksin polio menjadi salah satu program PIN, di samping pemberian vaksin-vaksin lainnya.
Vaksin polio berbentuk suntikan dan tetes telan.
Ada empat kali pemberian vaksin polio untuk balita.
Pertama pada saat usia 2 bulan.
Kedua pada waktu usia 3 bulan.
Ketiga pada waktu manusia berusia 4 bulan.
Keempat pada kala orang berusia 18 bulan.
Dosis keempat adalah vaksin pemberantasan polio booster.
Baca juga: Polio, Asal-usul Pemberantasannya di Indonesia
PIN
PIN vaksin polio dimulai pada 1995 di berbagai pos pelayanan terpadu (posyandu), puskesmas, hingga rumah sakit.
Pada 1998-2002 PIN berlanjut pula.
Pada 2005, PIN mampu memberantas virus polio liar juga.
Pemerintah Indonesia sempat menetapkan kondisi luar biasa (KLB) polio.
Alhasil, hingga 2006, pemerintah Indonesia sukses membasmi penyakit polio lewat PIN.
WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan apresiasi keberhasilan pemberantasan penyakit polio bagi pemerintah Indonesia.
Label keberhasilan pemberantasan penyakit polio diberikan kepada Indonesia pada 2014.
Lembaga PBB selain WHO yakni UNICEF kemudian bekerja sama dengan Indonesia untuk memberikan bantuan pada program pemberantasan penyakit polio.
Salah satunya melalui pembuatan vaksin penyakit polio dan upaya ekspor vaksin penyakit polio dari Indonesia.
Berkenaan dengan ini, menurut sumber literatur laman biofarma.co.id, perusahaan milik negara Bio Farma menjadi pelaksana.
Data termutakhir menunjukkan bahwa sejak 2010, Bio Farma sudah memproduksi dan mengekspor vaksin polio.
Terkini, melalui kerja sama multilateral dengan UNICEF, Bio Farma mengekspor vaksin pemberantasan penyakit polio bagi negara-negara berkembang.
Kerja sama UNICEF dengan Bio Farma itu untuk alokasi ekspor vaksin penyakit polio periode 2022 dan 2023.